Kota Ambon Ditetapkan UNESCO sebagai Kota Musik Dunia

Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, ditetapkan UNESCO sebagai salah satu kota kreatif di dunia sebagai kota musik yang ke-66 di dunia
Kota Ambon sebagai Kota Musik (Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Jakarta - Bagi masyarakat Kota Ambon musik merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat sehingga amatlah layak kota ini dinobatkan sebagai kota musik dunia.

Penobatan Kota Ambon sebagai kota musik dunia bertepatan dengan Hari Kota Sedunia yang diperingati tiap tanggal 31 Oktober. Dengan penetapan Ambon sebagai kota musik berarti sudah ada 66 kota di dunia yang disebut sebagai ‘kota musik’ yang kreatif.

Jauh-jauh hari sebelum penobatan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization yaitu Badan PBB bidang Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan) itu pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya agar Kota Ambon masuk daftar kota kreatif UNESCO dengan dukungan musik. Upaya memasyarakatkan Ambon sebagai kota musik dunia diawali tanggal 28 Oktober 2016 dengan pencanangan Ambon sebagai kota musik yang dilakukan pemerintah. Warga Kota Ambon, ibu kota Maluku ini sendiri sudah mendeklarasikan diri sebagai kota musuk sejak tahun 2011.

Dengan penetapan Ambon sebagai kota musik dunia, maka Ambon masuk dalam jaringan Organisasi Kota Kreatif dalam naungan UNESCO yang sekarang beranggotakan 246 negara. Jaringan ini menyatukan kota-kota di dunia yang memiliki kreativitas dalam bidang musik, seni dan kerajinan rakyat, desain, bioskop, sastra, seni digital dan kuliner.

Perjuangan Kota Ambon untuk ditetapkan sebagai kota musik tidaklah mudah karena harus memenuhi tujuh syarat yaitu: infrastruktur penunjang berupa ketersediaan sumber daya manusia (SDM) di bidang musik, gedung pertunjukan seni, studio rekaman, dan sekolah musik. Bagi Kota Ambon syarat ini tidak ada masalah karena musik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.

Dalam bahasa Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, di seluruh dunia kota-kota kreatif tsb. masing-masing memiliki caranya sendiri untuk melakukan strategi yang menjadikannya sebagai pilar budaya bukan hanya sebatas aksesori. “Ini mendukung inovasi politik dan sosial dan sangat penting bagi generasi muda," kata Azoulay.

Kota-kota kreatif UNESCO sebagai laboratorium gagasan dan praktik yang inovatif akan memberikan kontribusi yang nyata dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat (Bahan: UNESCO, dan sumber-sumber lain). []

Ini 66 kota kreatif UNESCO (menurut abjad):

Afyonkarahisar (Turki) – Gastronomi

Ambon (Indonesia) – Musik

Angoulême (Prancis) – Sastra

Areguá (Paraguay) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Arequipa (Peru) – Gastronomi

Asahikawa (Jepang) – Desain

Ayacucho (Peru) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Baku (Azerbaijan) – DesainBallarat (Australia) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Bandar Abbas (Iran) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Bangkok (Thailand) – Desain

Beirut (Lebanon) – Sastra

Belo Horizonte (Brazil) – Gastronomi

Bendigo (Australia) – Gastronomi

Bergamo (Italia) – Gastronomi

Biella (Italia) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Caldas da Rainha (Portugal) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Cebu City (Filipina) – Desain

Essaouira (Maroko) – Musik

Exeter (UK dan Irlandia Utara) – Sastra

Fortaleza (Brazil) – Desain

Hanoi (Vietnam) – Desain

Havana (Kuba) – Musik

Hyderabad (India) – Gastronomi

Jinju (Korea Selatan) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Kargopol (Rusia) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Karlsruhe (Jerman) – Seni Media

Kazan (Rusia) – Musik

Kırşehir (Turki) – Musik

Kuhmo (Finlandia) – Sastra

Lahore (Pakistan) – Sastra

Leeuwarden (Belanda) – Sastra

Leiria (Portugal) – Musik

Lliria (Spanyol) – Musik

Mérida (Meksiko) – Gastronomi

Metz (Prancis) – Musik

Muharraq (Bahrain) – Desain

Mumbai (India) – Film

Nanjing (China) – Sastra

Odessa (Ukraina) – Sastra

Overstrand Hermanus (Afrika Selatan) – Gastronomi

Port of Spain (Trinidad dan Tobago) – Musik

Portoviejo (Ekuador) – Gastronomi

Potsdam (Jerman) – Film

Querétaro (Meksiko) – Desain

Ramallah (Palestina) – Musik

San José (Costa Rica) – Desain

Sanandaj (Iran) – Musik

Santiago de Cali (Kolombia) – Seni Media

Santo Domingo (Dominika) – Musik

Sarajevo (Bosnia and Herzegovina) – Film

Sharjah (Uni Emirat Arab) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Slemani (Irak) – Sastra

Sukhothai (Thailand) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Trinidad (Kuba) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Valladolid (Spanyol) – Film

Valledupar (Kolombia) – Musik

Valparaíso (Chile) – Musik

Veszprém (Hungaria) – Musik

Viborg (Denmark) – Seni Media

Viljandi (Estonia) – Kriya dan Kesenian Rakyat

Vranje (Serbia) – Musik

Wellington (New Zealand) – Film

Wonju (Korea Selatan) – Sastra

Wrocław (Polandia) – Sastra

Yangzhou (China) – Gastronomi

Berita terkait
UNESCO dan Bekraf Dorong Ambon Manise Jadi Kota Musik Dunia
Sejak 2011 Ambon dideklarasikan menjadi kota musik dunia, dan pada 2017 UNESCO mendorong Ambon menjadi kota musik dunia.
Jokowi dari Papua Terbang ke Ambon
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo mendarat di Bandara Pattimura Kota Ambon, untuk mengunjungi para korban pengungsian.
Ambon Internasional Music Festival Wujudkan Kota Musik Dunia
Grup asal negeri Belanda Bersama Band (eks Massada band) akan hadir dalam Ambon Internasional Music Festival 2017 pada 26-28 Oktober di Lapangan Merdeka.