Seoul - Korea Selatan memastikan tidak akan berpartisipasi dalam tinjauan armada angkatan laut Jepang pada Oktober 2019 nanti, karena hingga kini Korsel belum diundang ke pameran itu ketika acara tersebut terakhir digelar empat tahun lalu.
Ketidak hadiran Korsel menjadi sinyal rusaknya hubungan keamanan yang terus berlanjut antara Korsel dan Korut setelah sengketa kompensasi warga Korea yang dipaksa masuk wajib militer oleh Jepang sebagai pekerja paksa selama Perang Dunia merusak hubungan perdagangan.
"Sudah diputuskan kami tidak akan pergi. Tidak ada undangan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Choi Hyun-soo, Selasa, 24 September 2019.
Tinjauan armada 2015 melibatkan sejumlah kapal dari Australia, Prancis, India dan Amerika Serikat, termasuk kapal induk USS Ronald Reagan.
Kapal perang Jepang dipimpin oleh pesawat induk Izumo sepanjang 248 meter, yang sedang dilengkapi untuk membawa pesawat tempur siluman F-35B.
Sebelumnya, ketika hubungan antara dua sekutu terbesar AS di Asia Timur memburuk, Jepang memberlakukan pembatasan ekspor bahan material yang digunakan oleh industri semikonduktor Korsel.
Seoul membalas tindakan Jepang dengan mundur dari pakta intelijen militer bersama yang telah didorong oleh AS untuk membantu melawan Korut. []