Jakarta – Jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu-lintas di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020 lalu naik sebesar 7%, peningkatan tertinggi dalam 13 tahun terakhir ini meskipun lebih sedikit orang yang berkendara karena pandemi virus corona (Covid-19).
Kantor Berita Associated Press melaporkan Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (The National Highway Traffic Safety Administration) menilai peningkatan itu karena banyak pengemudi yang berani mengambil risiko berkendara dengan kecepatan tinggi karena lalu lintas yang tidak terlalu padat, tidak memakai sabuk pengaman atau mengemudi dalam kondisi mabuk atau menggunakan narkoba.
Diperkirakan 38.680 orang tewas tahun lalu karena kecelakaan lalu lintas, yang tertinggi sejak tahun 2007. Ini laporan badan tersebut ketika merilis angka awal itu. Angka lengkapnya biasanya diumumkan pada musim gugur.
Peningkatna itu terjadi meskipun jumlah jarak –dalam mil– yang ditempuh kendaraan turun 13% dibanding 2019.
Jumlah pengendara sepeda motor yang tewas naik 9% tahun lalu, menjadi 5.015 orang. Sementara pengendara sepeda yang tewas naik sebesar 5% menjadi 846 orang.
Kendaraan pegolf Tiger Woods, setelah kecelakaan di Los Angeles, California, dalam gambar diam dari video yang diambil pada 23 Februari 2021. (Foto: voaindonesia.com - KNBC via Reuters)
Jumlah pejalan kaki yang tewas mencapai 6.205 orang. Sementara jumlah orang di mobil penumpang yang tewas naik 5% menjadi 23.395 orang.
Orang yang tewas akibat truk berukuran besar turun 2%, sementara jumlah korban tewas yang berusia 65 tahun ke atas turun 9%.
Badan itu mengatakan data menunjukkan ada peningkatan kecepatan orang mengemudi tahun lalu dan contoh-contoh orang yang mengemudi dengan kecepatan tinggi menjadi lebih umum terjadi.
Data awal dari Federal Highway Administration menunjukkan dibandingkan pada 2019, jarak tempuh kendaraan anjlok hingga sekitar 430,2 miliar mil tahun lalu. Pada 2020 ada 1,37 kematian per 100 juta mil jarak tempuh, naik dari 1,11 kematian setahun sebelumnya (em/lt)/voaindonesia.com. []