Korban Kecelakaan Terios-Truk di Rembang Bertambah

Polisi Rembang menyampaikan korban meninggal dunia akibat kecekalaan Terios Vs truk bertambah jadi 5 orang.
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kecelakaan Terios dengan truk yang menewaskan lima orang, Senin, 9 Maret 2020. (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)

Rembang - Korban meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan maut Daihatsu Terios dengan truk tronton di jalur pantura Rembang, Minggu sore, 8 Maret 2020, bertambah. Terkini, ada lima orang yang meninggal dunia akibat adu banteng dua kendaraan di jalan utama penghubung Semarang-Surabaya itu. 

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Rembang Ajun Komisaris Sri Martini mengungkapkan seluruh korban meninggal dunia adalah penumpang Terios. Dua korban meninggal dunia di tempat, tiga lainnya menyusul setelah mendapat perawatan di rumah sakit. 

Total korban meninggal menjadi sebanyak lima orang.

Informasi dari Sri Martini ini sekaligus meralat informasi di lokasi kejadian yang menyebut tiga korban meninggal di tempat usai kecelakaan. "Dua orang, termasuk pengemudi, meninggal di tempat. Sedangkan korban lain kami larikan ke rumah sakit. Sementara kami dapat kabar dari rumah sakit, yang tadinya luka berat meninggal dunia. Total korban meninggal menjadi sebanyak lima orang," kata Sri Martini, Senin, 9 Maret 2020.

Menurut Martini, pihaknya baru mengantongi identitas dua korban meninggal. Yakni, Solikhun 43 tahun, warga Desa Berahan Wetan, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak dan Qodri, 48 tahun, penduduk Desa Tunggulsari Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.

"Sementara tiga korban meninggal lainnya belum diketahui identitasnya. Untuk korban luka ringan ada empat saat ini masih menjalani perawatan," tuturnya.

Sementara, Satuan Lalu lintas Polres Rembang menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) tadi siang di lokasi kecelakaan. Langkah itu untuk mengetahui crash point, sekaligus menganalisa awal mula tabrakan. "Kami belum bisa menyimpulkan tersangkanya. Nanti setelah gelar perkara, baru bisa kami ketahui tersangkanya," ucapnya. 

Sri Martini menambahkan, berdasar olah TKP dan keterangan saksi, kejadian bermula saat Terios yang dikemudikan oleh Solikhun melaju dari arah timur atau Surabaya. Saat mobil syarat penumpang itu menyalip truk yang di depannya, dari arah berlawanan ada truk pengangkut pipa S 8199 UZ. Truk yang dikemudikan Zaenuri, 40 tahun, warga Bojonegoro itu juga baru saja menyalip truk tronton W 8764 U yang dikemudikan Supardi, 60 tahun, warga Sidoarjo.

Karena jarak yang sangat dekat dan belum kembali jalurnya, Terios langsung menghantam truk Zaenuri. Berlanjut pada benturan lain, truk Supardi menabrak bagian belakang truk Zaenuri. 

"Masing-masing kendaraan baik dari arah barat maupun dari arah timur saling ingin cepat sampai tujuan dengan menyalip kendaraan, tidak melihat kendaraan yang ada di depannya dan tidak mengutamakan keselamatan," ucap dia.

Martini menambahkan, lokasi kejadian yang masuk jalan nasional di wilayah Desa Punjuharo, Kecamatan Rembang itu memang kerap terjadi kecelakaan. Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menambah rambu lalu lintas.

"Daerah sini memang rawan kecelakaan, karena disini banyak pengendara yang memacu kecepatan tinggi. Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menambah rambu-rambu atau banner agar pengendara lebih hati-hati," katanya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Kecelakaan Terios Vs Truk di Rembang, 3 Meninggal
Kecelakaan maut antara Terios dengan truk terjadi di Rembang tewaskan tiga orang. Bagaimana kronologinya?
Ada Kecelakaan di Rembang, Laporkan ke Nomor Ini
Polres Rembang membentuk Satgas Quick Response di penanganan kecelakaan lalu lintas. Juga menyiapkan nomor hotline.
Kecelakaan Beruntun di Rembang Tewaskan Ibu Muda
Kecelakaan beruntun di Rembang menyebabkan seorang ibu muda tewas di lokasi kejadian. Kecelakaan itu melibatkan sedan yang ditumpangi anggota TNI.