Konversi Bahan Bakar Kapal, Pertamina Terapkan DDF

Tiga unit usaha PT Pertamina (Persero) menjalin sinergi dalam proyek konversi bahan bakar kapalmenggunakan Liquefied Natural Gas (LNG).
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), dan PT Pertamina Gas (Pertagas) bersinergi dalam proyek konversi bahan bakar kapal menggunakan LNG melalui penerapan teknologi Diesel Dual Fuel (DDF). (Foto: Instagram/@pertamina)

Jakarta - Tiga unit usaha PT Pertamina (Persero) menjalin sinergi dalam proyek konversi bahan bakar kapal menggunakan Liquefied Natural Gas (LNG) melalui penerapan teknologi Diesel Dual Fuel (DDF).

Tiga unit usaha yang bersinergi, yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam yang didukung SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha.

Kedua, PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) salah satu penyedia kapal yang dioperasikan PHM di WK Mahakam, dan ketiga PT Pertamina Gas (Pertagas) yang berpengalaman dalam pengisian maupun transportasi darat LNG ISO Tank.

Teknologi DDF menggabungkan penggunaan High Speed Diesel (HSD) dan LNG sebagai bahan bakar kapal. Dalam proyek ini PTK akan memodifikasi mesin pada Anchor Handling Tug Supply (AHTS) Trans Moloco sebagai prototipe teknologi DDF yang diharapkan mulai beroperasi pada Agustus 2021.

Bila proyek ini berhasil, maka akan dikembangkan ke fase industri pada kapal-kapal lainnya yang dioperasikan di WK Mahakam. Di industri perkapalan, penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal sendiri sudah terbukti.

Langkah konversi dari diesel ke gas terangkum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 128 K/70/MEM/2020 tentang Gugus Tugas Ketahanan dan Pemanfaatan Energi.

Nota Kesepahaman tiga unit usaha Pertamina

Kolaborasi ketiganya diformalkan dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilaksanakan secara daring, di Jakarta, Rabu, 29 Juli 2020. Penandatanganan Nota Kesepahaman pertama dilakukan PTH Direktur Utama PHM Danar Dojoadhi dengan Direktur Utama PTK Nepos MT Pakpahan.

Nota Kesepahamanan pertama mengatur PTK yang akan mengkonversi kapal AHTS Trans Moloco dari berbahan bakar HSD menjadi berbahan bakar ganda LNG:HSD (60:40).

Penandatanganan Nota Kesepahaman kedua dilakukan oleh PTH Direktur Utama PHM Danar Dojoadhi dengan Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro. Di dalamnya diatur studi kelayakan transportasi LNG ISO Tank dari PT Badak LNG ke terminal pengisian LNG di jetty kapal PHM.

PTH Direktur Utama PHM Danar Dojoadhi mengatakan pihaknya merasa bangga karena merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pertama yang mengembangkan teknologi DDF dalam sarana logistik lepas pantai.

Bila berhasil, kata dia penerapan teknologi ini akan mengurangi biaya diesel kapal dalam kegiatan operasi hingga 30 persen. “Saya meyakini inisiatif ini bisa berkontribusi dalam peningkatan efisiensi operasi di WK Mahakam, selain juga memanfaatkan sumber energi yang lebih bersih," kata Danar.

Sementara itu, menurut Direktur Utama PHI Chalid Said Salim inisiatif ini merupakan perwujudan sebuah inovasi yang memiliki value creation sangat signifikan, terutama sebagai wujud sinergi antar anak perusahaan PT Pertamina (Persero).

"Kerja sama ini merupakan milestone penting dalam sinergi unit usaha Pertamina dalam bidang logistik," tuturnya.

Sedangkan Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono menuturkan pihaknya mengapresiasi PHM, PTK, dan Pertagas karena mendukung program pemerintah untuk mengurangi impor bahan bakar kapal HSD sehingga akan berkontribusi dalam penghematan devisa negara.

"Saya mendorong agar pilot project ini dapat terus ditingkatkan dengan maksimal, sehingga nantinya seluruh kapal yang beroperasi di WK Mahakam dapat menggunakan bahan bakar LNG yang ramah lingkungan," ujarnya.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief S. Handoko, menyambut baik kolaborasi antar anak usaha PT Pertamina (Persero) ini. Menurut dia penggunaan LNG untuk bahan bakar kapal ini sangat baik, apalagi Indonesia memiliki cadangan gas yang cukup banyak dan akan mengurangi impor HSD.

"Dalam konteks perubahan iklim, SKK Migas juga mendorong perubahan dari penggunaan minyak ke gas yang adalah clean energy," ucapnya.

Seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman ini disaksikan oleh Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief S. Handoko, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Migas Kementerian ESDM Nanang Untung, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono, Chief Executive Officer PT Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip dan Direktur Utama PHI Chalid Said Salim. []

Berita terkait
Iduladha, Pertamina Penuhi Kebutuhan BBM di Area Tol
PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III memastikan stok BBM di hari raya Iduladha dapat mencukupi kebutuhan msayarakat.
Cadangan Minyak Tinggal 7 Tahun, Ini Upaya Pertamina
Cadangan minyak dipekirakan akan habis dalam tujuh tahun apabila pemerintah tidak melakukan langkah strategis guna mengamankan pasokan energi
Restrukturisasi Pertamina Sesuai Arahan Erick Thohir
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menuturkan saat ini perseroan tengah melakukan restrukturisasi.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.