Restrukturisasi Pertamina Sesuai Arahan Erick Thohir

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menuturkan saat ini perseroan tengah melakukan restrukturisasi.
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berbincang dengan petugas medis saat mengecek kesiapan di salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin, 6 April 2020. Rumah Sakit darurat COVID-19 tersebut berkapasitas sebanyak 160 tempat tidur dalam ruangan dan 65 kamar isolasi bertekanan negatif untuk merawat pasien positif COVID-19 sesuai standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

Jakarta - Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman menuturkan saat ini perseroan tengah melakukan restrukturisasi. Kebijakan tersebut sesuai dengan arahan pemegang saham, yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

"Pertamina fokus menyukseskan restrukturisasi untuk dapat meningkatkan kinerja operasional maupun finansial," ujar Fajriyah Usman seperti dikutip Tagar dalam keterangan resmi Pertamina, Rabu, 22 Juli 2020.

Baca juga: Produksi D-100, Pertamina Harus Gandeng Petani Sawit

Keputusan pemegang saham tertuang dalam Buku Putih dan Roadmap Transformasi BUMN. Maka dari itu, Pertamina kata dia memperkuat komitmen menjalankan fungsi strategis dalam mengelola dan menyediakan energi bagi kepentingan masyarakat hingga pelosok negeri.

"Manajemen Pertamina senantiasa mempertimbangkan aspek strategis, prosedur, termasuk seluruh aset perusahaan serta pekerja sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," tuturnya.

Ia memastikan proses restrukturisasi dijalankan secara prudent serta professional, sejalan dengan undang-undang maupun regulasi yang ada. Dengan harapan, Pertamina dapat mengembangkan bisnis lebih agresif agar dapat meningkatkan kontribusi perseroan ke pemerintah.

Terkait pekerja, pihaknya akan memaksimalkan pemberdayaan yakni status kekaryawanan seluruh pekerja Pertamina sama dengan perlindungan terhadap hubungan kerja serta hak-hak normatif pekerja. Misalnya, ketentuan perusahaan di mana pun mereka ditugaskan baik di induk usaha (holding) maupun (sub-holding).

"Manajemen dan pekerja juga tetap fokus untuk bekerja dan melakukan inovasi untuk menghadapi tantangan ke depan dan mewujudkan inovasi membanggakan dan target achievement seperti Fortune 100 dan Green Energy," ucapnya. []

Berita terkait
Kata Menperin Seusai Jajal Mobil D-100 Pertamina
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui penggunaan bahan bakar Green Diesel 100 persen atau D-100 produksi PT Pertamina.
Plus Minus D-100 Pertamina Versi Pengamat Minerba
Pengamat pertambangan mineral dan batubara (Minerba) Ferdinandus Hasiman menanggapi produksi Green Diesel atau D-100 yang diproduksi Pertamina.
D-100 Pertamina, Bahan Bakar Green Energy Pertama
Pertamina berhasil membuktikan keunggulan Green Diesel atau D-100 sebagai bahan bakar pertama yang terbuat dari 100 persen bahan nabati.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi