Jakarta - Merayakan satu tahun Ambon ditetapkan oleh UNESCO sebagai kota musik dunia, Pemerintah Kota Ambon menggelar konser virtual bertajuk Ambon City of Music.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, menuturkan konser virtual tersebut merupakan bentuk komitmen pihaknya mempertahankan Ambon sebagai kota kreatif musik dunia.
"Sudah satu tahun kota ini di tetapkan sebagai City of Music oleh UNESCO. Untuk memperingati hal tersebut kami menginisiasi acara konser musik secara virtual. Sehingga dapat menjangkau audience yang lebih luas," kata Richard lewat keterangan tertulisnya yang diterima Tagar, Minggu, 1 November 2020.
Sehingga, musik itu benar-benar menjadi representative masyarakat di Kota Ambon.
Dalam konser musik ini terdapat beberapa agenda, di antaranya live musik yang diisi musisi lokal, launching kurikulum muatan lokal pendidikan yang berbasis musik pada tingkat SD dan SMP, juga peluncuran program pariwisata bertema musik (music tourism).
Selain itu, Pemerintah Kota Ambon memberikan apresiasi berupa Tahuri Award 2020 kepada para pemangku kepentingan dan musisi Ambon yang berjasa dalam kemajuan industri musik di Ambon, serta fashion show yang melibatkan berbagai desainer lokal guna memperkenalkan dan mempopulerkan batik Ambon.
Richard berpesan kepada pelaku industri musik khususnya di Ambon untuk selalu menjaga keunikkan dan identitas diri. "Dua hal ini yang harus kita pertahankan. Sehingga, musik itu benar-benar menjadi representative masyarakat di Kota Ambon," ujar Richard.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, mengapresiasi digelarnya konser virtual bertajuk Ambon City of Music. Merupakan suatu kebanggan Ambon menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang berhasil menjadi kota kreatif berbasis musik, sebab itu patut dipertahankan.
"Musik telah menjadi bagian dari identitas yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Ambon. Oleh karena itu, gelar yang disematkan oleh UNESCO sangat sesuai dengan kota Ambon," ujar Wishnutama.