Konsep New Normal Bantaeng dan Kepanikan Warga

New normal di Bantaeng disambut reaksi beragam. Pemerintah bersemangat kembali membuka pariwisata, sebagiannya warganya justru masih khawatir.
Warga Bantaeng mulai berani keluar dari rumah dan nongkrong di sekitar tribun pantai Seruni. (Foto: Fitriani Aulya Rizka)

Bantaeng - Gerbang new normal atau tatanan kehidupan baru yang berdamai dengan Covid-19 sudah di depan mata. Berbagai persiapan menghadapinya pun telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Belum lama ini, Bupati Bantaeng Ilham Azikin menyinggung rencana pemerapan new normal di daerah yang berjarak sekitar 120 kilometer dari Kota Makassar itu. Anggota DPRD juga menunggu kode kesiapan pemerintah. Masyarakat berbagai kalangan telah memperbincangkan new normal setelah berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Tagar mencoba mencari tahu bagaimana konsep new normal di Bantaeng, khususnya di sektor pariwisata. Pasalnya, pariwisata adalah satu sektor yang paling lumpuh ketika corona mulai menyasar Indonesia dan pelosok negeri.

Kita akan terapkan protokol Covid-19 untuk sektor wisata.

Orang-orang harus menjaga jarak dan diwajibkan untuk di rumah saja. Tidak boleh berlibur, apalagi berkumpul di tempat-tempat keramaian. Kondisi ini jelas mematikan perekonomian pelaku usaha khususnya yang bergerak di sektor pariwisata.

Kadis Pariwisata BantaengKepala Dinas Pariwisata Bantaeng H Subhan (kiri) ketika berdiskusi dengan pendamping inovasi Rahman Ramlan (kanan) terkait new normal di kawasan Pantai Seruni Bantaeng. (Foto: Fitriani Aulya Rizka)

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng, H Subhan mengatakan sejumlah tempat-tempat publik akan segera dibuka. Hal ini tentu saja menjadi kabar baik bagi seluruh jiwa-jiwa yang terpenjara dalam rumah karena corona.

Beberapa tempat yang dimaksud di antaranya sentra wisata kuliner, pusat perbelanjaan, wisata selfie, pantai, hotel dan tempat nongkrong tiap malam Minggu. Meski begitu, pembukaan ini dilakukan bukan dengan tanpa syarat. Mengingat kondisi masih berjibaku melawan virus corona, beberapa protokol kesehatan pun akan diberlakukan di sana.

"Kita akan terapkan protokol Covid-19 untuk sektor wisata. Saat ini lagi kajian, namun yang pasti penerapan protokol kesehatan seperti social distancing dan sistem belanja take away akan berlaku. Ini sekaligus menjadi pertanda bahwa era normal baru akan berlaku," kata Subhan di kawasan Pantai Seruni, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Rabu, 3 Juni 2020.

Hanya saja, kata Subhan, destinasi wisata seperti lokasi pemandian, belum dibuka untuk tempat umum. Sebab, pemandian menjadi ancaman bagi warga di masa pandemi Covid-19 ini. Penyebaran droplet, utamanya bagi carrier yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) tidak bisa diprediksi.

"Saya sudah koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan. Sepertinya tempat pemandian susah untuk dibuka, karena di tempat itu susah dilakukan pembatasan. Di sana tempat interaksi orang banyak, walau sedikit yang turun ke kolam, tapi penyebaran secara droplet bisa saja terjadi dan saya pikir itu lebih mudah," katanya.

Bilik Sterilisasi SeruniBilik sterilisasi di dekat tribun pantai Seruni Bantaeng yang biasanya ramai dikunjungi warga untuk berkumpul. (Foto: Fitriani Aulya Rizka)

Kondisi wisata pemandian berbeda dengan wisata kuliner yang bisa dilakukan rekayasa physical diatance. Misalnya dengan menerapkan bilik sterilisasi dan bahkan take away makanan atau minuman.

"Penerapan normal baru untuk sektor wisata yang bisa menerapkan protokol kesehatan saja," katanya.

Industri perhotelan di Bantaeng juga kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah memberikan izin hotel beroperasi karena dipastikan sterilisasi di kamar-kamar hotel terus dilakukan. Setiap pengunjung sebelum masuk lobby hotel juga melakukan pengecekan suhu dan cuci tangan pakai sabun.

"Hotel-hotel di Bantaeng dibuka karena mereka terapkan protokoler kesehatan. Banyak hotel di Bantaeng sebelumnya kekurangan pengunjung di masa ini," katanya.

Lomba Inovasi Covid-19

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuat lomba "Inovasi Covid-19" sebagai ajang atau gerakan secara nasional melawan Covid-19 dengan tetap produktif di luar rumah tanpa mengurangi kesiagaan diri.

"Ini lomba pemerintah pusat untuk mengetahui seberapa siap pemerintah daerah menerapkan tatanan new normal di sektor pembangunan. Sementara baru 7 sektor yang diinisiasi Kemendaari," kata Pendamping Inovasi Pemkab Bantaeng, Rahman Ramlan.

Ketujuh sektor yang diperlombakan itu yakni pasar tradisonal, pasar modern, restoran, hotel, PTSP, objek wisata, dan transportasi umum. Ketujuh sektor tersebut rencananya akan diikuti Kabupaten Bantaeng.

"Pantai Seruni ini mewakili kesiapan Pemkab Bantaeng menghadapi new normal. Kita tetap buka ke publik dan new normal itu bisa disosialisasikan. Apalagi Bantaeng ini dianggap salah satu kabupaten zona hijau," katanya.

Bantaeng masih mempertahankan status itu lantaran kekompakan dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan aturan-aturan selama pandemi. Hal itu juga tidak terlepas dari kolaborasi pemerintah, masyarakat dan berbagai pilar lainnya yang masih solid dalam melawan Covid-19.

FacebookScrenshoot percakapan warganet di Facebook menyoal new normal di Bantaeng. (Foto: Tagar/Istimewa)

Di sisi lain, rencana penerapan new normal di Bantaeng tidak serta merta membuat masyarakat senang. Ada yang bahkan cemas dengan rencana tersebut. Berbagai ungkapan ketakutan disuarakan masyarakat di akun media sosial Facebook. Mereka tetap heboh menyarankan untuk tetap keluar rumah jika ada perlunya dan menaati protokol kesehatan.

Akun Facebook Fit Fit Imogen menulis "new normal akan terjadi, beberapa tempat wisata, pusat keramaian, tempat kongkow akan kembali dibuka. Bagaimana reaksita kita gaes? komen yak".

Postingan itu pun dibalas komentar beragam oleh warganet. Mayoritas justru mengedepankan kekhawatirannya akan datangnya era new normal. "Takut", kata pemilik akun Nisa Awank.

Penerapan normal baru untuk sektor wisata yang bisa menerapkan protokol kesehatan saja.

Komentar yang sama datang dari akun Putri Anjhani. "Tetap di rumah, keluar kalau ada perlu mau dibeli saja," katanya. Komentar warganet ini menggambarkan masih adanya kepanikan masyarakat menyambut era new normal di Bantaeng.

Sejatinya, new normal adalah kebiasaan baru yang harus ditempuh demi berjalan aktivitas yang sudah hampir tiga bulan tidak bergeliat. New normal bukan berarti bebas seperti sebelum terjadinya wabah corona. Boleh kemana-mana asal tetap jaga jarak dan pastinya memakai masker. []

Berita terkait
Tradisi Jurung Petani Banyuwangi di Tengah Pandemi
Dulu makan nasi jagung dikira tidak mampu, sekarang semua makan nasi jagung. Bahkan orang luar sengaja ke sini cari nasi jagung. Petani Banyuwangi.
Guru di Gowa, Mantan Anak Band yang Terus Berkarya
Guru Bahasa Inggris di Gowa ini punya jiwa seni dalam darahnya. Ia terus berkarya. Mantan anak band itu mengkombinasikan musik dan pelajaran.
Salat Jumat Gaya Baru di Bantaeng Sulawesi Selatan
Orang-orang memakai baju koko, berkopiah, bermasker, dan membawa sajadah. Mereka berjalan menuju Masjid Nurul Jihad di Bantaeng, Sulawesi Selatan.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara