Kompetisi Amatir Liga 3 DIY Ditiadakan

Kompetisi sepak bola amatir di Yogyakarta untuk tahun 2020 tidak digulirkan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY. Pandemi menjadi pertimbangan.
Ketua Umum Asprov PSSI DIY Ahmad Syauqi Soeratno (kiri) membacakan keputusan peniadaan kompetisi Liga 3 tahun 2020 di Wisma PSSI, Kota Yogyakarta, Selasa, 20 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Kompetisi sepak bola amatir di Yogyakarta untuk tahun 2020 tidak digulirkan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pandemi Covid-19 menjadi pertimbangan utama ditiadakannya kompetisi lokal itu.

Keputusan meniadakan kompetisi Liga 3 berdasarkan hasil pertemuan Komite Eksekutif Asprov PSSI DIY, Jumat, 16 Oktober 2020 lalu. Menurut Ketua Umum Asprov PSSI DIY Ahmad Syauqi Soeratno dihapuskannya kompetisi dengan mempertimbangkan dinamika sepak bola yang terjadi di masa pandemi Covid-19.

"Keputusan ini diambil juga dengan memperhatikan masukan dari klub-klub Liga 3 DIY saat kami undang webinar Juni 2020. Mereka tak sanggup tetap ikut kompetisi di tengah pandemi seperti ini," kata Syauqi di Yogyakarta, Selasa, 22, Oktober 2020.

Belum adanya regulasi Liga 3 tahun 2020 dari PSSI, termasuk skema kompetisi dan mekanisme promosi ke Liga 2 menjadi pertimbangan berikutnya dari Asprov PSSI DIY

"Ini terkaitb dengan dinamika dalam kegiatan persepakbolaan di Indonesia di masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Ditiadakannya kompetisi berdasarkan hasil Rapat Komite Eksekutif Asprov PSSI DIY pada tanggal 16 Oktober 2020 lalu yang mempertimbangkan beberapa hal," kata dia.

Sejumlah pertimbangan menjadi dasar tidak digelarnya kompetisi Liga 3 DIY seperti situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Ini berisiko mengancam kesehatan serta keselamatan para pelaku sepak bola.

Selain itu kondisi status Tanggap Darurat di Provinsi DIY yang masih berlaku. Bahkan status itu telah diperpanjang dalam beberapa bulan terakhir.

"Belum adanya regulasi Liga 3 tahun 2020 dari PSSI, termasuk skema kompetisi dan mekanisme promosi ke Liga 2 menjadi pertimbangan berikutnya dari Asprov PSSI DIY," ujar Syauqi.

Liga 1 dan Liga 2 Tidak Jelas 

Bahkan ketidakjelasan dari 2 kompetisi di atasnya, Liga 1 dan Liga 2 juga menjadi salah satu alasan tidak digelarnya kompetisi. Pertimbangan terakhir, lanjut Syauqi, yakni keterbatasan waktu untuk persiapan dan pelaksanaan Liga 3 tahun 2020. Bila kompetisi dipaksakan tetap bergulir, pelaksana kompetisi maupun klub peserta Liga 3 hanya memiliki persiapan secara efektif selam dua bulan.

"Berdasarkan hal-hal di atas, Rapat Komite Eksekutif Asprov PSSI DIY memutuskan, tidak melaksanakan kegiatan sepakbola pada tahun 2020 yang meliputi Liga 3 DIY, Piala Soeratin DIY di semua Kelompok Umur, turnamen sepak bola wanita dan futsal, Piala Asprov DIY antar juara kompetisi Askab/Askot se-DIY, Piala Asprov DIY U-16 antar Kabupaten/Kota se-DIY," kata dia melanjutkan 

Lebih lanjut Syauqi mengatakan, Asprov PSSI DIY akan tetap melaksanakan kegiatan sepak bola di tahun 2020 yang masih bisa dijalankan dengan protokol Covid-19 secara terbatas. Kegiatan tersebut meliputi kursus pelatih, kursus wasit, kursus pengawas pertandingan.

"Asprov PSSI DIY menyiapkan berbagai kegiatan sepakbola yang berupa kompetisi maupun turnamen untuk dilaksanakan di tahun 2021, sejauh pandemi telah berakhir dan izin dari pihak yang berwenang telah diperoleh," kata Syauqi. []

Berita terkait
Asprov PSSI Sumut Tiadakan Kompetisi Sepak Bola Tahun 2020
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatera Utara mengumumkan meniadakan kompetisi Liga 3 tahun 2020. Kompetisi kelompok umur juga ditiadakan.
3 Tantangan Besar PSSI di Bawah Komando Iwan Bule
Komisaris Jenderal Polisi (purn) Mochamad Iriawan menanggung beban berat saat didaulat sebagai Ketua Umum PSSI. Ada 3 tantangan besar PSSI.
Liga 2 Tak Pasti, PSIM Yogyakarta Tunggu Jawaban PSSI
Nasib kompetisi di Tanah Air masih tak jelas meski sudah ada kesepakatan di Extraordinary Club Meeting. PSIM Yogyakarta tunggu jawaban dari PSSI.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi