Jakarta – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyelenggarakan konferensi pers bersama Menko Polhukam terkait kasus tewasnya enam laskar FPI atau pengawal Habib Rizieq Shihab.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufik Damanik menyatakan, bahwa terjadi pelanggaran HAM tetapi bukan pelanggaran HAM berat.
Karena untuk kasus pelanggaran terdapat berbagai indikasi yang harus dipenuhi. Kali ini dia menegaskan, kasus tewasnya laskar FPI ini tidak termasuk pelanggaran HAM berat.
Baca juga: Komisi III DPR Desak Polri Jalankan Rekomendasi Komnas HAM
"Kami menyampaikan sebagaimana sinyalemen di luar banyak beredar bahwa ini dikatakan, diasumsikan, sebagai pelanggaran HAM yang berat. Kami tidak menemukan indikasi ke arah itu," kata Taufan dalam konferensi pers bersama Menko Polhukam Mahfud Md, Kamis, 14 Januari 2021.
Untuk selanjutnya kami rekomendasikan agar dibawa ke peradilan pidana
Menurutnya, suatu peristiwa disebut pelanggaran ada beberapa indikator dan kriteria, seperti perintah yang terstruktur atau komando. Termasuk indikator isi, ruangan dan lain-lain.
Komnas HAM merekomendasikan kasus tewasnya laskar FPI dibawa ke peradilan pidana. Laskar FPI ini tewas ditembak petugas kepolisian karena terlibat bentrok.
Baca juga: Temuan Komnas HAM, Polisi Perintahkan Hapus Rekaman CCTV dan HP
"Untuk selanjutnya kami rekomendasikan agar dibawa ke peradilan pidana untuk membuktikan apa yang kami indikasikan sebagai unlawful killing," ujarnya.
Temuan terkait tewasnya laskar FPI ini sudah disampaikan Komnas HAM ke Presiden Jokowi pada Kamis pagi dan sudah diapresiasi oleh Jokowi.[Anita]
