Jakarta - Komisi III DPR RI sudah menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Komjen Listyo Sigit Prabowo pada Rabu, 20 Januari 2021. Faksi di tubuh Polri yang disebut menolak pencalonan Komjen Listyo akan redup jika sudah diangkat sebagi kapolri baru.
Pengamat Pertahanan dan Keamanan Dr Jannus TH Siahaan mengatakan, penunjukan calon tunggal Kapolri oleh Presiden Jokowi sangat jelas maknanya, di mana presiden sangat menginginkan sosok Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Jokowi juga berharap pencalonan tidak akan mendapat kendala yang berarti di DPR. Dengan basis dukungan politik di parlemen, diproyeksikan Komjen Listyo akan disetujui secara mayoritas di DPR.
Persis seperti itu juga yang terjadi saat Tito Karnavian diangkat menjadi kapolri di masa lalu, yang juga melangkahi beberapa generasi di atasnya
Apalagi situasinya jauh lebih kondusif ketimbang 2015 lalu, saat Jokowi mengajukan nama tunggal Budi Gunawan, yang kemudian ditolak oleh publik. Sinyal-sinyal antipati publik itu kini nyaris tak ada.
"Beberapa faksi di dalam Polri yang dikabarkan sempat menolak pencalonan Listyo, pada akhirnya akan selesai secara internal setelah beliau diangkat," terang Jannus, Rabu, 20 Januari 2021 dalam keterangan tertulisnya.
"Persis seperti itu juga yang terjadi saat Tito Karnavian diangkat menjadi kapolri di masa lalu, yang juga melangkahi beberapa generasi di atasnya. Akhirnya Tito pun berhasil mengonsolidasikan dukungan internal dan bekerja secara maksimal hingga dipromosikan menjadi Menteri Dalam Negeri dan pensiun sebagai jenderal polisi," terang doktor lulusan Unpad Bandung tersebut.
Jadi sebenarnya, sambung dia, fit and proper test kali ini hanya upaya pemenuhan syarat-syarat prosedural konstitusional saja, agar Listyo sebagai kapolri yang baru memiliki legitimasi secara politik.
Sementara dari sisi agenda, tak diragukan lagi Listyo akan menjadi "pengawal" utama terhadap kebijakan-kebijakan Jokowi untuk empat tahun ke depan, baik dari ancaman gerakan radikal maupun dari penolakan sipil.
Diketahui, Komjen Listyo Sigit Prabowo merupakan jenderal bintang tiga di tubuh Polri, dengan usia yang masih muda.
Pria kelahiran 5 Mei 1969 itu, melewati sejumlah jenderal bintang tiga lainnya untuk bisa meraih posisi kapolri.[]
