Komitmen Amerika Terhadap Klausul Pertahanan Bersama NATO

Presiden Biden menegaskan komitmen Amerika Serikat terhadap klausul pertahanan bersama NATO
Presiden AS, Joe Biden, dan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, pada pertemuan puncak NATO, di markas besar Aliansi di Brussels, Belgia, 14 Juni 2021 (Foto: voaindonesia.com - Stephanie Lecocq via REUTERS)

Jakarta – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO - North Atlantic Treaty Organization) akan membahas revisi konsep strategisnya sewaktu para pemimpinnya, termasuk Presiden AS, Joe Biden, berkumpul hari Senin di Brussels.

NATO terakhir kali memperbarui dokumen yang menguraikan tujuannya itu pada tahun 2010. Ancaman keamanan dan tantangan yang dihadapinya telah berubah sejak itu, kata Sekjen NATO, Jens Stoltenberg.

“Sebagai contoh, dalam konsep strategis yang sekarang, China tidak disebut-sebut satu kali pun. Dan perubahan iklim hampir tidak disebutkan sama sekali. Dan tentu saja, hubungan kami dengan Rusia berada pada posisi yang sangat berbeda ketika itu dibandingkan dengan yang sekarang,” kata Stoltenberg kepada wartawan hari Jumat lalu. “Sekarang, kita berada di titik rendah sejak Perang Dingin dalam hubungan kami dengan Rusia, dan ada serangan siber yang lebih canggih, serta banyak lagi tantangan yang telah berubah selama tahun-tahun ini.”

Jens StoltenbergJens Stoltenberg berbicara kepada wartawan setelah bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih, 7 Juni 2021, di Washington (Foto: voaindonesia.com/AP)

NATO menunda pembahasan perubahan konsep strategisnya sewaktu pendahulu Biden, presiden Donald Trump, menjabat.

“Warga Eropa tidak ingin membuka Kotak Pandora semasa pemerintahan Trump karena mereka tidak tahu apa yang akan dikatakan AS,” kata Dan Hamilton, Direktur Program Global Europe di lembaga kajian Wilson Center.

Trump memiliki hubungan penuh ketidakpastian dengan para pemimpin aliansi militer ini, berulang kali mencaci mereka untuk meningkatkan jumlah anggaran pertahanan mereka – yang ia keliru sebut sebagai ‘iuran’ untuk NATO – dan mempertanyakan klausul pertahanan bersama NATO, yang dikenal sebagai Pasal 5.

Biden, dalam pidato kepada personel Angkatan Udara AS dan keluarga mereka di Royal Air Force Mildenhall di Inggris pada Rabu lalu mengatakan, “Di Brussels, saya akan menjelaskan bahwa komitmen AS terhadap Aliansi NATO dan Pasal 5 sangat kuat. Ini merupakan kewajiban suci kami berdasarkan Pasal 5.”

Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan hari Minggu menambahkan, “Kami akan mendukung mereka sebagaimana mereka mendukung kami.”

Sullivan mengatakan kepada wartawan yang bepergian bersama dengan Biden bahwa pembicaraan hari Senin dengan NATO akan berfokus pada keamanan bersama, “persimpangan antara iklim dan keamanan,” terorisme, keamanan siber dan Rusia. Ia mengatakan China akan dikemukakan dalam pernyataan resmi dari kelompok itu “dengan cara yang lebih kuat daripada sebelumnya.”

biden bertemu sekjen natoPresiden AS, Joe Biden, bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg selama pertemuan puncak NATO, di markas Aliansi di Brussels, Belgia, 14 Juni 2021 (Foto: voaindonesia.com - Stephanie Lecocq via REUTERS)

Sewaktu tiba untuk mengikuti pertemuan hari Senin, Stoltenberg mengatakan ada berbagai peluang untuk bekerja sama dengan China dalam isu-isu seperti perubahan iklim dan pengendalian senjata, tetapi NATO telah menyaksikan “penambahan militer China yang signifikan” dan “perilaku memaksanya.”

“Kita tidak sedang memasuki Perang Dingin baru dan China bukan musuh kita, bukan lawan kita,” kata Stoltenberg. “Tetapi kita perlu menangani bersama-sama, sebagai aliansi, berbagai tantangan yang dimunculkan China terhadap keamanan kita.”

Biden juga mengadakan pertemuan di sela-sela pembicaraan pada hari Senin, 14 Juni 2021, dengan presiden Estonia, Latvia dan Lithuania, yang disebut Sullivan sebagai “contoh kuat pemerintahan demokratis di sisi timur NATO.”

Biden tiba di Brussels hari Minggu menjelang pertemuan NATO serta pertemuan puncak AS dengan para pemimpin Uni Eropa pada hari Selasa, 15 Juni 2021 (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Menlu Blinken Ajak Sekutu NATO Lawan Perilaku Agresif China
Menlu AS, Antony Blinken, ajak sekutunya di NATO untuk bertindak hadapi perilaku agresif China tanpa harus memihak ke AS atau China
Rusia dan China Ancaman Militer dan Teknologi Terhadap NATO
Menlu AS, Anthony Blinken, mengatakan Rusia dan China sama-sama menimbulkan ancaman militer dan teknologi terhadap NATO
Menlu Amerika Tawarkan Tingkatan Persekutuan dengan NATO
Menlu AS, Antony Blinken, 23 Maret 2021, berjanji akan membangun kembali dan merevitalisasi aliansi militer trans-Atlantik NATO
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.