[Klarifikasi] Founder Juara Group Tanggapi Eni Suhartini

Founder Juara Group, Agung Prasetyo Utomo memberikan penjelasan mengapa dirinya menyangkal semua pernyataan Eni Suhartini.
Ayam Geprek Juara, salah satu brand dari Juara Group. (Foto: Tagar/ayamgeprekjuara.com)

Jakarta – Menanggapi pernyataan Eni Suhartini yang menyatakan dirinya alami kerugian penyusutan nilai saham di 3 merek usaha kuliner Juara Group, dimana total investasi Eni Suhartini adalah Rp 109 juta. Agung Prasetyo Utomo Selaku Founder Juara Group memberikan karifikasinya kepada Tagar pada Senin, 5 Oktober 2020.

Pada wawancaranya bersama Tagar, Eni menyampaikan dirinya merasakan hal yang aneh di saat investasi di Soto Seger Boyolali Hj. Amanah (SSB), Hore Steak dan JURI. Dimana Investasi Eni di SSB senilai Rp 21 juta namun hanya dihitung Rp 7 juta, sedangkan di Hore Steak Rp 15 juta hanya dihitung Rp 5 juta dan di JURI investasi Rp 20 juta hanya dihitung Rp 2 juta. Dengan total investasi yang dilakukannya sebesar Rp 56 juta hanya dihitung Rp 14 juta.

Pernyataan ini ditanggapi oleh Agung bahwa Eni Suhartini memiliki pemahaman yang salah terkait korporasi tersebut. Dia menyampaikan terdapat 3 jenis nilai ketika melakukan pembelian saham.

Pertama, nilai par atau nilai yang tercantum dalam akte pendirian perusahaan. Kedua, nilai yang tercantum dalam Laporan Keuangan atau disebut Nilai Buku. Lalu ketiga, merupakan nilai valuasi yaitu nilai bisnis antar sesama pemegang saham.

“Kalau dia (Eni) bilang semuanya menyusut, menyusutnya dimana? Karena semuanya tertulis jelas di laporan keuangan, jangan-jangan dia tidak bisa membaca laporan keuangan,” jelas Agung.

Agung memberikan informasinya terhadap PT Juara Roti Indonesia (JURI) yang nilai par nya adalah Rp 1 juta, sedangkan nilai bukunya sebanyak Rp 3,3 juta.

Eni menyatakan dirinya mendapatkan total 2 saham dengan deviden 0,14% namun pihak lain yang mengikuti ICO dengan Rp 2 juta namun memiliki lebar saham yang sama dan ini diberlakukan sebelum adanya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sedangkan, Rapat Umum Pemegang Saham akan dilakukan pada 17 Oktober 2020. Keluhan lainnya dari Eni adalah bahkan belum adanya RUPS, namun pihak CEO PT JURI telah menggunakan dananya untuk investasi ke lain hal. Terlebih dari pihak pengelola belum ada solusi yang diberikan dan hanya mengadakan pra-RUPS.

Agung menanggapi bahwa untuk melakukan jual beli antar pemegang saham memang telah difasilitasi oleh Direktur perusahaan namun tidak dilakukan didepan notaris namun hanya dengan surat pemegang saham yang diminta sehari-hari oleh Direktur. Kemudian pada akhir tahun akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk diubah menjadi pemegang saham.

Agung juga menjelaskan bahwa ia telah menjelaskan dalam laporan keuangan PT Juara ROTI Indonesia bahwa nilai par Rp 1 juta sedangkan agio saham sebanyak Rp 9 juta. Penjelasan ini telah dia sampaikan melalui pra-RUPS, Agung juga menambahkan bahwa dirinya memang belum melakukan RUPS namun telah melakukan pra-RUPS sebanyak dua kali dan Eni Suhartini tidak hadir.

“Buat saya dari sekian ratus orang, yang komplain hanya 6 orang itu wajar,”ucap Agung.

Dari akta perusahaan yang diterima Tagar, Agung merupakan komisaris dari PT Juara Roti Indonesia. Dia memiliki 99% saham di PT Arajua Prima Investama, dimana PT Arajua Prima Investama memiliki 192 juta lembar saham atau sekitar 49% di PT Juara Roti Indonesia. Agung menjelaskan 192 juta saham tersebut memiliki status berupa opsi saham, dan bukan saham. Akta baru direncanakan akan diubah setelah berjalannya pabrik di Klaten dan RUPS pada 17 Oktober 2020 secara offline dan online di Klaten, Jawa Tengah.

Agung juga memberikan penjelasan kepada Tagar mengenai proses penawaran saham ke investor lain, yang mana setelah didirikan PT Juara Roti Indonesia, dia menawarkan saham terhadap 10 investor senilai Rp 1 juta per lembar saham atau saham dengan nilai par yang digunakan untuk membuka pabrik utama.

Kemudian, perusahaan berjalan dan menghasilkan keuntungan dimana pada waktu itu di-state bahwa profit perusahaan ekivalen dengan 7% Return on Investment (ROI). Akibatnya saat pembukaan pabrik kedua, perusahaan melakukan rights issue atau penyertaan modal seharga Rp 10 juta per lembar.

Menurutnya, mulanya terdapat pemegang saham yang menebus namun ada juga yang tidak sehingga akhirnya perusahaan menawarkan ke pihak lain di luar pemegang saham. Tambah Agung, penambahan modal di perusahaannya hanya melalui diskusi dengan Whatsapp yang dianggap sebagai Rapat Umum Pemegang Saham olehnya.

Baca juga:

Sedangkan terkait dengan PT Urunmodal Dot Com yang sudah dibekukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak November 2019. Agung menjelaskan bahwa dirinya tak memiliki saham dan tidak memiliki hubungan dengan perusahaan tersebut. Tambahnya, Seluruh dana yang diserahkan pemegang saham, termasuk Eni Suhartini ke brand Kuliner Juara tidak melalui PT Urunmodal Dot Com melainkan langsung ke rekening perusahaan. 

Dari informasi Eni kepada Tagar dan penelusuran di internet, alamat dari PT Urunmodal Dot Com dan Ayam Geprek Juara berada di lokasi yang sama yaitu Rukan Sentra Pemuda, Jl. Pemuda No. 61 Kav. 28 Rawamangun, RT.9/RW.3, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220. []

Berita terkait
Hati-hati, Modus Penipuan Baru dalam Investasi Saham
Perlu disadari bahwa peningkatan aktivitas online di masa pandemi Covid-19 juga berbanding lurus dengan peningkatan penipuan secara online
Ada Virus Corona, Ini Saatnya Investasi Saham
Kondisi pasar yang sedang lesu saat ini karena imbas virus corona Covid-19 merupakan kesempatan untuk berinvestasi di instrumen saham.
Enam Cara Tepat THR Idul Fitri untuk Investasi Saham
Bagi Anda yang THR masih sisa, mungkin pilihan investasi saham perlu dipikirkan karena tidak membutuhkan dana besar.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.