KKP Kembali Ikuti Pameran Seafood Terbesar di Jepang

Untuk ketiga kalinya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengikuti Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE).
penandatanganan kerja sama suplai whole round tuna antara PT. Perikanan Nusantara (Persero) yang diwakili Andre F. Budihardjo dengan buyers yaitu Avis Cooperation, Kanzai Search Business Development, dan Kaitokikaku Coorporation senilai 3,78 juta USD.(Foto: Dok. KKP)

Tokyo - Untuk ketiga kalinya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengikuti Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) berlangsung pada tanggal 21 – 23 Agustus 2019 di Tokyo Big Sight, Jepang.

JISTE ini merupakan pameran seafood terbesar di Jepang yang diikuti 800 exhibitor berasal dari 20 negara dengan sekitar 1.400 booth. Pameran ini juga dihadiri oleh industri retail, food services, trading, wholesaler, distributor dan food processing dari seluruh wilayah Jepang dan sekitarnya. 

KKP membawa 8 eksportir yang bergabung dalam Paviliun Indonesia seluas 84 m2 di South Hall 2 Booth No. BG-12.

Paviliun Indonesia dibuka oleh Direktur Pemasaran, Machmud, didampingi Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo, Rima Cempaka, serta dihadiri oleh pimpinan perusahaan/eksportir peserta paviliun Indonesia. 

Pada pameran tersebut delapan eksportir yaitu PT. Perikanan Nusantara (Persero), Perum Perikanan Indonesia, PT. Samudra Mandiri Sentosa, CV. Tuna Kieraha Utama, PT. Suri Tani Pemuka, PT. Toba Surimi Industries, CV. Anugerah Artha Abadi, PT. Jawa Suisan Indah menampilkan produk-produk antara lain fresh dan frozen tuna, preecooked, smoked dan canned tuna, value added udang dan tilapia, patsteurized clam, crabs dan shrimps, dan unagi kabayaki.

Pada kesempatan pameran, Machmud menyaksikan penandatanganan kerja sama suplai whole round tuna antara PT. Perikanan Nusantara (Persero) yang diwakili Andre F. Budihardjo dengan buyers yaitu Avis Cooperation, Kanzai Search Business Development, dan Kaitokikaku Coorporation senilai 3,78 juta USD.

KKPPaviliun Indonesia (Foto: Dok. KKP)

PT. Perikanan Nusantara (Persero) juga bekerja sama dengan Mushasi Co. Ltd. dengan nilai 2,7 juta USD, dan Laut Trans dengan nilai 1,35 juta USD. 

Selain itu juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara PT. Perikanan Nusantara (Persero) dengan Kaneshime Matsuda Suisan Co. Ltd. dengan K-Laboratory masing-masing di bidang penguatan kapasitas staf bidang pengolahan ikan, dan penanganan dan budidaya benih Unagi.

Jepang merupakan mitra dagang utama kedua sebagai negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia setelah AS dengan nilai US$ 676,58 juta atau 13,92% dari total nilai ekspor perikanan Indonesia tahun 2018. 

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang yaitu udang dengan nilai eksor US$ 334,94 juta, tuna cakalang dan tongkol (US$ 133,26 juta), rajungan/kepiting (US$ 36,47 juta), dan cumi-sotong-gurita (US$ 17,9 juta). []


Berita terkait
Nelayan Pesisir Selatan Desak KKP Usir Kapal Pukat
Nelayan mendesak KKP menindak tegas Keberadaan kapal pukat harimau di wilayah Pesisir Selatan yang kian marak.
Bangun Pasar Khusus Ikan, Palembang Dibantu 26 M oleh KKP
Bantuan diserahkan langsung Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Nilanto Perbowo, kepada Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Palembang, Akhmad Najib.
KKP Minta Terbitkan Perda Penangkapan Ikan
Untuk melindungi kelestarian ikan khas Sumsel, Slamet juga meminta agar sekiranya ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur pelarangan menangkap ikan di sungai Musi.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.