Jayapura – Satu unit helikopter Bell 206 L1 milik PT Intan Angkasa Air Service ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat terbang melintasi Kampung Olenki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu 16 Oktober 2019 pagi.
Helikopter tersebut ditembak pada saat berada di ketinggian 8.500 feet atau 2590 meter dari permukaan laut. Tidak ada korban jiwa dalam penembakan itu.
Pilot Dan Cristian Munteanu, 47 tahun, serta seorang penumpang Agung Dedi Hidayat, 27 tahun, pekerja pembangunan tower jaringan BTS B6, dinyatakan selamat.
Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal kepada sejumlah wartawan, Rabu sore, membenarkan penembakan terhadap helikopter Bell 206 L1 milik PT Intan Angkasa Air Service itu. Dia memastikan tak ada korban jiwa dalam penembakan.
"Penembakan heli terjadi sekira pukul 09.20 WIT. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," kata Kamal di Media Center Polda Papua.
Masih diselidiki, dugaan ulah kelompok Lekagak Telenggen
Dia menjelaskan, helikopter yang diterbangkan oleh pilot asal Rumania, Dan Cristian Munteanu lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin Mimika menuju Distrik Ilaga Utara, pukul 09.30 WIT. Helikopter membawa bahan makanan dan seorang pekerja pembangunan tower jaringan BTS B6, Agung Dedi Hidayat.
Kamal menuturkan, saat melintas di atas Kampung Olenki, Distrik Ilaga Timur, helikopter diberondong tembakan oleh kelompok kriminal bersenjata. Peluru mengenai pintu bawah kiri heli hingga tembus kaca depan.
"Ada tiga tembakan mengenai pintu bawah sebalah kiri tembus kaca depan helikopter, namun tidak mengenai penumpang maupun pilot. Helikopter telah mendarat selamat di Bandara Ilaga, Puncak," jelas Kamal.
Mantan Wakapolresta Depok ini menegaskan, tim gabungan masih melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan itu. Namun pihaknya menduga pelaku penembakan merupakan kelompok KKB di bawah Lekagak Telenggen yang selalu berulah di wilayah Kabupaten Puncak.
"Masih diselidiki, dugaan ulah kelompok Lekagak Telenggen," beber Kamal.
Pasca kejadian, helikopter telah kembali ke Bandara Mozes Kilangin Mimika bersama pilot dan penumpang yang sama.
"Setelah melaporkan kejadian ke Mapolsek Ilaga, pilot dan penumpang telah kembali ke Mimika dengan menggunakan helikopter tersebut karena masih dianggap laik terbang," imbuhnya. []