Yogyakarta - Seorang tukang pijat tunanetra bernama Romadhon, 56 tahun, di Yogyakarta, juga merasakan kesulitan ekonomi karena pandemi virus corona. Bagaimana tidak, konsumen yang biasanya menggunakan jasa kekuatan tangannya, turun hingga puluhan persen.
“Konsumen pijat di masa pandemi ini turun hingga 50 persen,” kata Romadhan di Yogyakarta, Selasa, 22 Februari 2021.
Baca Juga:
Melihat kondisi yang penuh sesak ini, banyak orang yang terketuk hatinya. Mereka iba dan ingin memberikan bantuan kepada warga yang terdampak, khususnya bagi orang-orang kecil. Rumah Zakat, salah satunya.
Romadhan mengaku terharu dan senang saat mendapat bantuan berupa pemberdayaan ekonomi. Rencana modal usaha akan ia gunakan untuk penguatan dan pengembangan usaha.
Saya juga mau jual gula aren, gula semut jahe. Di samping itu juga akan berjualan pulsa.
“Untuk produk herbal yang sesuai dengan usaha pijat saya. Saya juga mau jual gula aren, gula semut jahe. Di samping itu juga akan berjualan pulsa,” ucap dia.
Ederra Indonesia dan rumah zakat bekerja sama untuk meringankan kesulitan para pelaku usaha khususnya difabel (tunanetra) dengan membantu memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi berupa modal usaha, sembako.
Baca Juga:
Dan pendampingan kepada 22 Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM), difabel khususnya tunanetra yang bergerak di bidang jasa pijat, snack dan pulsa.
Bantuan diberikan kepada penerima manfaat dengan menjalankan protokol kesehatan yaitu memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak serta penyaluran dibagi menjadi beberapa waktu agar mencegah kerumunan. []