Kisah Pemulung Perawat Kucing Jalanan di Yogyakarta

Pemulung ini berhati mulia, tapi mungkin dipandang biasa. Dia rela mengobati kucing jalanan yang tak bertuan yang sedang sakit.
Sugianto yang hidup no maden. Dia seorang pemulung sekaligus perawat kucing jalanan tak bertuan. (Foto: Tagar/Muhammad Ridwan)

Sleman - Kucing liar atau yang sering ditemukan di jalanan yang jumlahnya puluhan hingga ratusan sering dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Sebagian bahkan mengecap kucing tanpa pemilik tersebut sebagai pengganggu khususnya di tempat makan dan pasar.

Namun, pandangan berbeda ditunjukkan oleh Sugianto , warga asli Dusun Kadipiro, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Pria berusia 46 tahun ini rela mengobati kucing yang ditemukannya di pinggir jalan maupun di pasar-pasar yang mengalami luka maupun sedang sakit.

Kepeduliannya terhadap hewan berkaki empat ini berangkat dari kisah pahitnya saat merawat kucing miliknya yang sampai harus diperiksakan ke dokter hewan. Ia yang hanya berprofesi sebagai pemulung, tidak cukup mempunyai biaya untuk mengobati kucingnya yang sakit hingga harus opname.

"Dulu saya punya kucing, kemudian sakit hingga harus diopname dan ongkosnya juga tidak sedikit. Padahal, saya tidak punya duit," ungkapnya saat ditemui di sekitar Jalan Kaliurang, Sleman, Selasa, 18 Agutus 2020.

Sugianto lalu berfikir, bagaimana dengan kucing yang ada di pinggir jalan? yang mau mengurus siapa. "Dari situ, saya belajar untuk merawat kucing. Walaupun, saya orang tidak mampu," katanya.

Kucing JalananKucing jalanan tak bertuan yang sakit dirawat oleh Sugianto. (Foto: Tagar/Muhammad Ridwan)

Dia mengatakan, berbekal sepeda motor miliknya dan menambahkan sebuah gerobak berukuran 2 kali 1 meter yang digunakannya untuk membawa kucing yang sakit yang ditemukan di jalanan atau pasar. Tak hanya sebagai tempat kucing, di dalam gerobak tersebut juga digunakan untuk menaruh barang-barang pribadinya.

Baca Juga:

"Jadi ya bukan keterpaksaan, ya hanya panggilan hati saja, jadi kalau dibilang maksain diri ya nggak juga, walaupun saya orang gak punya, memangnya kalau orang miskin gak boleh rescue kucing yang ada di pinggir jalan," ujarnya bernada tanya.

Tapi malah dapat cibiran dari warga akhirnya saya hidup di jalan saja.

Pria berambut panjang itu beroperasi mulai dari jam 05.00 hingga jam 09.00 pagi. Sementara jika sore hari, Sugianto berangkat sejak pukul 17.00 sore sampai pukul 20.00 malam.

"Saya muter-muter saja, bahkan pernah sampai Magelang. Satu hari itu tidak pasti nemu kucing. Saya pernah merawat sampai dengan 42 kucing. Kadangkala saya hanya memberi makan kucing," ungkapnya. 

Dia mengatakan, kadang satu hari dapat satu. Kucing itu punya insting jika dikasih makan di satu tempat, keesokan harinya ia akan mengunjungi tempat tersebut. "Jika kucingnya merasa cocok pasti akan kembali," tandasnya.

Dicibir Warga

Tak segan Sugianto menyebut jika sehari-harinya, ia hidup di jalanan atau no maden. Yang sering menjadi kendalanya adalah cuaca terutama saat turun hujan. Kucing yang dibawanya harus segera ditutupi dengan terpal yang sudah disiapkannya.

"Saya khawatir dengan kucing yang saya bawa, kalau saya kan bisa saja pakai jas hujan, nah kucing saya ini yang kasihan. Makanya saya bawa terpal sehari-hari," ungkapnya.

Dia mengaku sebenarnya mengontrak rumah di Ngemplak, Sleman. "Tapi malah dapat cibiran dari warga akhirnya saya hidup di jalan saja," ujarnya.

Sugianto yang masih melanjang sebenarnya masih memiliki keluarga yang ada di Kadipiro. Ia yang sebelumnya mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan kala akan mengontrak sebuah rumah, akhirnya memutuskan untuk hidup di jalan.

Baca Juga:

Memulung barang maupun sampah, dijadikannya sebagai sumber penghasilan. Selain memulung, pria yang juga akrab disapa Yulianto ini ternyata juga ahli dalam mereparasi handphone maupun laptop. Ia kerap dipanggil orang untuk memperbaiki handphone maupun laptop yang mengalami kerusakan.

"Dalam satu bulan ya kira-kira habis sebanyak Rp 2 juta, uang itu saya dapatkan ya dari jasa perbaikan handphone dan laptop. Selain dari itu, ya hasil saya mulung. Saya tenang saja kok soal rezeki itu, kan saya punya Allah SWT," ungkapnya.

Untuk diketahui, di bagian belakang gerobak Sugianto, terdapat sebuah tulisan yang menyentuh hati juga merupakan sebuah doa. "Ya Allah, berilah rezeki pada pemulung ini agar bisa merawat kucing di jalanan yang terlantar atau sakit. Amin." Begitu tulisannya. []

Berita terkait
Aksi Heroik Penyelamatan Nyawa Kucing di Bantul
Penyelamatan dua nyawa kucing di Bantul mendapat apresiasi warga, khususnya pecinta hewan berkaki empat ini.
Gli, Kucing Selebriti di Hagia Sophia Turki
Gli merupakan seekor kucing peranakan Eropa berbulu pendek. Namanya menjadi terkenal lantaran menjadi penghuni tetap di Hagia Sophia.
Kucing Emas Terjerat di Agam Terancam Amputasi
Seekor kucing emas langka yang terjerat perangkap babi di Kabupaten Agam terancam diamputasi. Sebab, kakinya mengalami luka parah.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.