Kisah Lasiyo, Pria Terbaring Lumpuh di Gunungkidul

Lasiyo, pria lumpuh di Gunungkidul, tidak punya rumah karena diterjang longsor. Alhamdulillah banyak pihak yang memberi perhatian kepadanya.
Lasiyo, pria lumpuh di Gunungkidul akibat kecelakaan kerja. (Foto: Istimewa)

Gunungkidul - Lasiyo, 45 tahun, warga RT 14 RW 03 Dusun Dawung, Kelurahan Serut, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapatkan perhatian dari Yuni Astuti. Wanita yang sempat beberapa kali viral melakukan aksi sosial di Yogyakarta tersebut memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga Lasiyo pada Senin, 13 Juli 2020.

Yuni Astuti yang juga sebagai Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BPPP) DIY ini berharap agar keluarga Lasiyo tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan. "Semangat ya. Lebih sabar ya merawat Bapak. Pahalanya kan juga untuk njenengan. Insyaallah," kata Yuni kepada istri Lasiyo, Sukati pada Senin, 13 Juli 2020.

Yuni Astuti datang bersama rombongan pada Senin, 13 Juli 2020. Saat tiba di rumah milik kakak dari Sukati, ia tampak terkejut ketika masuk ke kamar tempat Lasiyo berbaring. Bahkan terlihat air matanya menetes.

Istri dari Ketua MPW Pemuda Pancasila DIY Faried Jayen itu pun memberikan sejumlah bantuan. Di antaranya perabotan rumah tangga seperti satu set meja tamu, kursi, ranjang tidur dan lain-lainnya yang masih baru. Selain itu pula segepok uang diberikan kepada keluarga Lasiyo.

Yuni Astuti pun mengajak kepada pihak-pihak lain untuk membangun kembali rumah Lasiyo yang sudah ambruk tinggal puing karena tanah longsor. "Syukur kalau punya rezeki saya beli materialnya, nanti teman-teman (Pemuda Pancasila) yang membangun. Hanya saja kalau bisa dibangun di lahan yang lebih strategis karena sebenarnya dibutuhkan bantuan untuk membuka usaha keluarganya," kata Yuni.

Tidak Punya Rumah

Sukati menceritakan, Lasiyo sudah sejak 2016 terbaring di atas tempat tidurnya. Tubuhnya lumpuh total dan tangan kirinya diamputasi karena kecelakaan kerja yang dialaminya saat menjadi buruh bangunan.

Kejadian nahas itu terjadi saat Lasiyo memperbaiki instalasi listrik tak sengaja tangannya memegang kabel cukup lama. Kabel dengan aliran listrik berteganggan tinggi tinggi itu pun sempat menempel di tangannya sampai lengannya menjadi lengket. 

Ini bukan rumah saya. Punya kakak. Numpang. Rumah saya di bawah sana sudah nggak ada lagi. Cuma lantainya.

Beruntung seorang rekan kerja sesama buruh bangunan menolong. Lasiyo kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. "Itu terjadi tahun 2016 lalu saat bekerja," kata Sukati.

Nyawanya memang berhasil ditolong oleh medis. Namun syaraf-syaraf otaknya mati mengakibatkan tubuhnya lumpuh total. Lasiyo juga hanya bisa bicara sekedarnya. Untuk keperluan ke kamar mandi ia harus dibantu bopong anak dan istrinya.

Lasiyo Lumpuh GunungkidulLasiyo saat dikunjungi oleh Yuni Astuti, Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BPPP) DIY pada Senin, 13 Juli 2020. (Foto: Istimewa)

Berulangkali Sukati menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada keluarganya. Suaminya juga saat ini masih rutin menjalani kontrol kesehatan. Selain kontrol rutin ke RS Panti Rapih maupun RS Bhayangkara, setiap dua hari sekali ada perawat datang ke rumah.

Lasiyo kadang-kadang masih merasakan pusing. Kakinya ngilu. “Iya, cuma di tempat tidur. Bisa duduk tapi nggak kuat lama,” ujarnya.

Lasiyo tinggal bersama istri dan dua orang anak di rumah kakaknya. Kediamannya sendiri sudah rusak tinggal puing dan lantai akibat longsor. "Ini bukan rumah saya. Punya kakak. Numpang. Rumah saya di bawah sana sudah nggak ada lagi. Cuma lantainya," kata Sukati.

Rumah yang ditinggali ini pun terlihat sangat sederhana. Bangunan tembok rumah masih batokan saja, usuk dari bambu sebagai atap rumah banyak yang sudah lapuk dan bergelombang. Sedangkan di ruang tamu sebelum mendapatkan bantuan ini tidak ada meja kursi. Selain itu sebagian ruang hanya ditutup menggunakan korden untuk kamar tidur dan menyimpan baju.

Sementara, Faried Jayen menambahkan para anggotanya di MPW PP DIY diharapkannya untuk bersedia membantu masyarakat berdasarkan kemampuan masing-masing. "Semampunya membantu masyarakat karena hidup di masyarakat. Gedangsari ini hanya salah satu contoh bentuk kepedulian Pemuda Pancasila kepada sesama,” ucapnya. []

Berita terkait
Kisah Pria Terbaring Tiga Tahun di Gunungkidul
Lasiyo, warga Gunungkidul, Yogyakarta selama tiga tahun terbaring di tempat tidur. Dia lumpuh dan tangan kiri diamputasi akibat kecelakaan kerja.
Kisah Pasien Kista Saat Pandemi Corona di Yogyakarta
Perjuangan berat dialami Muji Lestari, warga Kotagede Yogyakarta. Pasien kista ini tetap berjuang di tengah pandemi Corona.
Cerita Mahasiswa Tunanetra Yogyakarta Mengejar Mimpi
Gilang, mahasiswa di Yogyakarta dengan semangat baja. Terlahir sebagai tunanetra tidak membuatnya patah arang mewujudkan cita-cita.