Kisah Kakak Beradik Mus Mulyadi dan Mus Mujiono

Kisah kakak beradik Mus Mulyadi dan Mus Mujiono, musisi kebanggaan Indonesia.
Kisah Kakak Beradik Mus Mulyadi dan Mus Mujiono. (Foto: indolawas.blogspot.com)

Jakarta - Penyanyi keroncong senior Mus Mulyadi meninggal dunia pada kamis (11/4) pagi. Tak banyak yang tahu, kalau Mus Mujiono merupakan adik dari sang Buaya Keroncong itu.

Mus Mulyadi lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 14 Agustus 1945, dia dikenal sebagai musisi pop dan keroncong yang mendayu-dayu. Sementara Mus Mujiono lahir pada 15 Maret 1960 di kota yang sama, dikenal sebagai musisi jazz dan blues dengan kemampuan bermain gitarnya yang menyala-nyala.

Mus Mujiono yang akrab dipanggil Nono, belajar bermain gitar sejak masih kelas enam SD. Tidak main-main, salah satu gurunya adalah Harris Sormin, yang saat itu merupakan pemain gitar grup band rock terkenal A.K.A.

Jelang dewasa Nono belajar jazz dari Jun Sen, seorang gitaris jazz terkemuka asal Surabaya seangkatan Bubi Chen. Dari musisi yang juga pengusaha alat musik itulah ia mulai mengenal berbagai teori jazz.

Nono juga belajar privat gitar klasik, agar bisa membaca not balok dengan baik. Pada tahun 1980-an Nono tertarik pada George Benson, karena kesederhanaan permainan gitarnya. 

Saat itu kebanyakan gitaris ngerock dengan berbagai macam efek yang terbilang aneh-aneh, berbeda dengan George Benson yang hanya memakai mulut saja. Oleh karena itu, Nono mulai mempelajari teknik scating yang merupakan ciri dari George Benson.

Sedangkan Mus Mulyadi mengawali karir di dunia musik sebagai pendiri dan pengasuh band Irama Nusantara, sebuah kelompok musik berisi 13 orang perempuan sebagai personilnya.

Mus Mulyadi kemudian bergabung dalam kelompok musik pop Arista Birawa dan mendirikan band keroncong pertamanya, yakni The Exotic. Selepas itu, dia bergabung dalam band pop pimpinan musikus A. Riyanto, Empat Nada Band yang bermutasi menjadi Favourite's Group.

Karir Solo Mus Mulyadi dimulai paska hengkang dari Favourite's Group. Mus kemudian mencoba menyanyikan lagu keroncong pop, ternyata hasilnya luar biasa dan meledak di mana-mana, seperti lagu Kr. Dewi Murni.

Kasetnya laku keras. Setelah itu, julukan Buaya Keroncong pun melekat padanya. Saat show ke luar negeri seperti Belanda atau Amerika, ia dikenal sebagai The King of Keroncong. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.