Kisah Ganjar Pranowo Bantu Istri Ajudan Bung Karno

Berikut kisah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membantu istri ajudan Bung Karno, Elizabeth Koesno melunasi rumah kontrakannya.
Oma Koesno, istri Serma R Koesno, ajudan Bung Karno beserta keluarga. (Foto:Tagar/Pemprov Jateng)

Jakarta - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo belum lama ini diberitakan membantu istri ajudan Bung Karno, Elizabeth Koesno melunasi rumah kontrakannya selama setahun. Kisah itu viral di media sosial. Bahkan, belakangan diketahui ternyata Ganjar tak hanya sekali itu membantu keluarga Oma Koesno, istri Serma R Koesno itu.

Saat ditemui di rumah dinasnya, Ganjar menceritakan awal mula membantu Oma Koesno. Sebelum membantu membayarkan kontrakan, Ganjar ternyata juga pernah membantu keluarga itu beberapa kali.

Saya juga ndak tahu ternyata ramai dan diviralkan di medsos. Mungkin tangan Tuhannya begitu, wong saya juga ndak kenal. Ini hanya soal cerita kemanusiaan saja.

"Sebenarnya ada cucunya Oma Koesno, kalau tidak salah namanya Roland. Ketika itu ada di media massa, kemudian ada yang cc ke medsos saya. Saya kan tidak tahu awalnya, kemudian saya minta cari. Ternyata cucunya Oma Koesno ini sudah mengirimkan direct massage ke saya, kemudian kami ngobrol di sana," tutur Ganjar Senin, 31 Mei 2021. 

Dalam percakapan itu, Roland menceritakan bahwa Oma Koesno sudah sakit-sakitan. Usianya sudah lebih dari 80 tahun dan sering keluar masuk rumah sakit.

Ajudan Bung KarnoOma Koesno dikuburan Serma R Koesno, ajudan Bung Karno. (Foto:Tagar/Pemprov Jateng)

"Kemudian saya tanya apa masalahnya, ternyata biaya rumah sakit. Oke, nanti saya bantu," sebut Ganjar saat itu.

Permasalahan tidak berhenti sampai di sana. Selang beberapa bulan, Ganjar dihubungi lagi oleh keluarga Oma Koesno. Kali ini, permasalahan adalah tentang tagihan listrik atau PDAM yang katanya menunggak sehingga akan dicabut.

"Saya lupa, entah listrik atau PDAM. Kemudian saya minta staff saya cek ternyata betul, tiga bulan belum dibayar. Kemudian saya bantu," ungkapnya.

Yang terbaru, soal biaya sewa rumah. Ganjar menyatakan dirinya sangat terharu dengan kenyataan bahwa per 1 Juni rumah kontrakan Oma Koesno mau diambil oleh pemiliknya. Padahal, 1 Juni merupakan hari lahir Pancasila dan Pancasila pencetusnya adalah Bung Karno.

"Maka saya sampaikan, boleh tidak saya minta nomor telepon pemilik rumahnya. Ternyata benar, rumahnya mau diambil dan direnovasi. Kalau direnovasi, kan Oma Koesno mesti meninggalkan tempat, padahal waktu itu hanya tinggal beberapa hari. Jadi setelah komunikasi dengan pemilik rumahnya, ya sudah saya bayar saja," tegasnya.

Serma R KoesnoFoto Serma R Koesno, ajudan Bung Karno. (Foto:Tagar/Pemprov Jateng)

Ganjar menegaskan, tidak ada tujuan apapun yang ia inginkan dengan membantu keluarga Oma Koesno. Semuanya, hanya keperdulian sesama manusia saja.

"Saya juga ndak tahu ternyata ramai dan diviralkan di medsos. Mungkin tangan Tuhannya begitu, wong saya juga ndak kenal. Ini hanya soal cerita kemanusiaan saja. Dia ajudannya Bung Karno kok, sama seperti saat saya membantu yang di Semarang (Kapten Sanjoto) yang juga pernah mengawal Bung Karno. Setelah ini mudah-mudahan kawan-kawan yang ada di Jabar, Depok dan sekitarnya bisa membantu (Oma Koesno)," tegasnya.

Ganjar menegaskan, negara harus memberikan perhatian dan bantuan kepada orang-orang yang telah berjasa bagi negara. Tak hanya para pejuang, para atlet dan orang-orang berprestasi yang pernah mengharumkan nama bangsa, harus diperhatikan.

"Orang-orang yang telah berjasa atau mengharumkan nama bangsa, kalau nasibnya tidak bagus maka wajib hukumnya kita membantu," pungkasnya.

Caranya, menurut Ganjar bisa dilakukan oleh seluruh daerah untuk mendeteksi keberadaan orang-orang tersebut. Menggandeng organisasi-organisasi seperti LVRI, organisasi pejuang Angkatan 45 atau organisasi lain bisa dilakukan untuk mengetahui keberadaan mereka.

"Saya sudah lakukan itu. Pengalaman saya di Jateng ya bekerja sama dengan organisasi-organisasi itu untuk kemudian mengetahui keberadaan mereka dan kalau kesulitan wajib hukumnya dibantu," tandasnya.

Kalau pemerintah daerah bisa melakukan itu, maka itu jauh lebih baik. Namun jika tidak bisa, maka Ganjar mengatakan bisa mengusulkan ke Kementerian Sosial atau menggandeng perusahaan untuk memberikan CSR nya.

"Banyak perusahaan yang mau bantu. CSR banyak. Kita saja pemerintah yang harus aktif untuk mencarikan jalan keluarnya," ucapnya. []

Berita terkait
Ganjar Pranowo Dapat Kain Tenun dari Raja Rote NTT
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima kain tenun dan topi khas Rote Tilangga dari Vicoas TB Amalo, Raja Nusak Termanu, Rote Ndao, NTT.
Ganjar Pranowo: Borobudur Duathlon Upaya Kembangkan Wisata
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan event Borobudur Duathlon 2021 merupakan upaya dalam mengembangkan wisata kawasan candi Borobudur.
Ganjar Pranowo: Saya Sangat Menghormati Mbak Puan Maharani
Ganjar Pranowo mengatakan sangat menghormati Puan Maharani. Ia juga bilang dirinya adalah kader PDIP yang diajari mendhem jero, mikul duwur.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.