Jakarta – Pemberian 20.000 masker untuk resepsi pernikahan putri Rizieq Shihab oleh BNPB dikecam banyak pihak. Kebijakan Kepala BNPB Doni Monardo yang juga Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 itu dinilai ruwet dan berantakan.
Hal itu disampaikan Pengamat Komunikasi Politik, Ade Armando melalui pesan WhatsApp, Sabtu, 14 November 2020 malam. Menurut Ade, apapun alasan yang menjadi alibi Doni Monardo tidak masuk akal.
“Semua alasan tidak masuk di akal. Buat apa uang rakyat digunakan untuk biayai para peserta kawinan anak Rizieq. Suruh mereka sediakan masker sendiri,” tegas Ade Armando.
Menurut Ade kebijakan tersebut telah menunjukkan sikap tebang pilih BNPB dan Satgas Penanggulangan Covid-19 dalam mencegah kerumunan massal.
“Ruwet itu sih. Tepatnya (kebijakan Doni Monardo) memang berantakan,” tuturnya.
Akademisi Ilmu Komunikasi UI-UPH itu menyarankan Satgas agar menerapkan peraturan sebagaimana umumnya disosialisasikan kepada masyarakat.
“Kalau yang datang tidak pakai masker ya langsung diberi sanksi, seperti biasa,” sebut Ade Armando yang juga peneliti di Saiful Mujani Research and Consulting itu.
Lihat juga: Doni Monardo: Masker Bukan Spesial untuk Rizieq Shihab
Diberitakan Tagar sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo membeberkan alasannya mengirimkan bantuan masker dan hand sanitizer ke pesta pernikahan putri Rizieq Shihab ditujukan bagi warga di sekitaran lokasi hajatan.
“Bukan spesial untuk HRS (Habib Rizieq Shihab), untuk masyarakat di sekitar Petamburan, sebagamana selama ini Satgas membagi masker ke semua daerah," kata Doni kepada Tagar, Sabtu, 14 November 2020.
Doni menerangkan, pihaknya sudah mengimbau kepada para tokoh di sana agar sadar diri terhadap protokol Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah, karena pandemi virus corona di Indonesia belum berakhir.
"Kami juga berharap semua tokoh-tokoh yang ada bisa kerja sama agar kepatuhan protokol kesehatan ini bukan karena ada sanksi, tapi kesadaran kolektif untuk melindungi diri sendiri dan lainnya," ucapnya.
Doni menegaskan bantuan yang dikirim ke Petamburan bukan hanya untuk menegakkan protokol kesehatan saat pernikahan putri HRS.
"Tapi bagian upaya untuk mengajak seluruh komponen sekitar menggunakan masker, untuk dipakai," kata dia.[]