Jakarta - Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji coba 2 rudal balistik jarak pendek. Upaya ini merupakan peluncuran rudal kelima oleh negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut setelah pembahasan damai dengan Pemerintah Korea Selatan (Korsel) tidak mencapai kata sepakat.
Dilansir dari NK News, 2 rudal balistik jarak dekat tersebut diluncurkan pada Sabtu, 24 Agustus 2019, pukul 05.34 dan 05.50 waktu setempat. Menurut Kepala Staf Gabungan Korsel, Park Han-ki, rudal tersebut diluncurkan dari ke Laut Jepang suatu daerah di Korut.
Park mengatakan rudal tersebut terbang sejauh 400 km dengan kecepatan 48 km/jam.
Lebih lanjut, Park menyebut Pemerintah Korsel telah melakukan analisis menyeluruh mengenai spesifikasi dan maksud peluncuran rudal tersebut di Kantor Kepresidenan Korsel.
Dalam rilis resminya, Pemerintah Korsel menuding peluncuran rudal tersebut merupakan respons Korut terhadap latihan perang gabungan yang dilakukan tentara Korsel dan Amerika Serikat.
Meskipun begitu, Pemerintah Korsel mengatakan tidak akan melakukan operasi militer atas tindakan yang dilakukan Korut tersebut. Namun, mereka meminta otoritas Korut untuk menghentikan uji coba rudal balistik karena dikhawatirkan akan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Kedua pemimpin Korea tersebut terakhir kali bertemu pada September 2018 di Pyongyang, Korut membahas denuklirisasi Korut dan menyelesaikan Perang Korea yang sudah melakukan gencatan senjata sejak tahun 1953.
Kim juga sempat menerima kunjungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Juli 2019 lalu di Zona Demiliterisasi Korea. Meskipun tidak menjelaskan isi pertemuan, namun banyak pihak termasuk Presiden Korsel, Moon Jae In mengatakan pertemuan tersebut akan sangat berdampak pada perdamaian di Semenanjung Korea.