Kiat Bupati Musi Banyuasin Merespons Isu Corona

Bupati Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mengeluarkan surat edaran untuk mendeteksi dini penyebaran wabah virus corona.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza saat meninjau pasien di RSUD setempat, Selasa, 3 Maret 2020. (Foto: Tagar/Yuyun)

Sekayu - Bupati Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, mengeluarkan surat edaran untuk semua jajarannya guna mendeteksi dini potensi penyebaran wabah virus corona di Bumi Serasan Sekate.

Bupati Muba Dodi Reza mengungkapkan, sejumlah langkah antisipasi perlu dilakukan Pemerintah Kabupetan Muba menangkal masuknya virus berbahaya tersebut.

"Segera melaporkan kasus suspek pneumonia berat yang memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit ke Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin melalui Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Musi Banyuasin dengan alamat email [email protected] dan whatsapp ke nomor 081373576495 kurang dari 24 jam," kata Dodi Reza.

Dodi juga meminta agar pihak terkait yakni camat, kepala puskesmas, dan direktur rumah sakit melakukan pengamatan terhadap peningkatan kasus pneumonia yang terjadi di wilayahnya

"Selain itu, saya menginstruksikan semua jajaran kesehatan di level pertama puskesmas dan RSUD memantau lebih ketat dan melakukan isolasi pasien dengan gejala pneumonia dan ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum munculnya gejala," terangnya.

Sesuai arahan Kementerian Kesehatan dan Pak Bupati Dodi Reza untuk meningkatkan kewaspadaan

Pihak terkait juga harus kerja sama lintas sektor dengan memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pneumonia dan cara mencegah penularannya, serta anjuran agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, bila mengalami demam, batuk, sesak dan gangguan pernafasan serta memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit.

"Kemudian, melakukan pengawasan di daerah-daerah perbatasan lintas terhadap masuknya tenaga kerja asing yang berkerja di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin atau riwayat pekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien yang terkonfirmasi dengan virus corona di China atau wilayah/negara yang terjangkit," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah, mengingatkan pimpinan puskesmas segera mensosialisasikan dan melakukan pengawasan khususnya pada klinik-klinik swasta yang ada di wilayahnya, terkhusus klinik perusahaan agar bisa bekerja sama dalam mengantisipasi penyebaran dengan memberikan laporan ke Dinas Kesehatan.

"Dalam hal rujukan kasus tetap secara SOP merujuk ke RSUD Sekayu yang mana sudah ada dokter spesialis penyakit dalam dan spesialis paru yang selanjutnya ke RSMH sebagai rujukan nasional," terang Azmi.

Lanjut Azmi, dinasnya juga membuka layanan call center 24 jam kepada pihak puskesmas dan rumah sakit jika menemukan warga yang terkena virus corona. 

"Sesuai arahan Kementerian Kesehatan dan Pak Bupati Dodi Reza untuk meningkatkan kewaspadaan," pungkasnya.[]

Berita terkait
Corona Bikin Gubernur Sumbar Ragu ke Luar Negeri
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat belum mengeluarkan surat edaran pelarangan perjalanan ke luar negeri bagi pegawai maupun masyarakat umum.
Pulang Umrah, WNI Terduga Corona Dirawat di Kariadi
7 WNI terduga virus corona langsung dicek kesehatannya usai pulang dari umrah di RSUP Kariadi, Semarang. Bagaimana penanganannya?
Corona Buat Harga Masker Melonjak, Permainan Kartel?
KPPU mengungkapkan harga masker yang kini melambung di pasaran, seusai temuan pertama kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.