Khofifah Minta Calon Pengantin Batalkan Resepsi

Permintaan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada calon pengantin sebagai pencegahan pandemi virus corona di Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi stakeholder Provinsi Jatim di Mapolda Jatim, Senin, 23 Maret 2020. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengimbau scalon pengantin untuk tidak menggelar resepsi pernikahan di saat pandemi Covid-19 atau virus corona. Hal ini dikarenakan supaya dapat mencegah penularan Covid-19.

Menurut Khofifah, pembatalan resepsi pernikahan ini akan sangat membantu dalam memutus rantai panyebaran virus corona. Ia menilai resepsi pernikahan akan mengundang banyak masyarakat dan dapat terjadi penularan virus.

Kita pastikan juga kalau akan menikah dengan jarak interaksi minimal 1 meter, pola-pola social distancing, harus kita jaga bersama

"Kalau memang acara pernikahan, saya minta untuk resepsinya ditunda. Mungkin akad nikahnya bisa dilakukan, karena waktu akad nikah tidak mengundang banyak orang," kata Khofifah seusai melakukan video conference di Mapolda Jatim, Senin 23 Maret 2020.

Khofifah juga meminta, bagi calon pengantin akan melakukan prosesi akad untuk mempertimbangkan jarak. Yakni sesuai imbauan pemerintah dengan jarak 1 meter.

"Kita pastikan juga kalau akan menikah dengan jarak interaksi minimal 1 meter, pola-pola social distancing, harus kita jaga bersama," imbuh dia.

Selain itu, Khofifah menyadari dalam bulan-bulan ini ada musim orang menikah. Namun, ia menyarankan untuk tak mengundang keramaian, supaya dapat mencegah virus corona.

"Ya saya paham, tapi sebaiknya resepsinya ditunda dulu, hingga nantu suasananya kondusif," ujar Khofifah.

Mantan Menteri Sosial ini juga menyebut, tempat keramaian lain seperti tempat wisata atau tempat hiburan malam sudah ditutup. Ia juga meminta masyarakat untuk berkomitmen sama-sama agar tak keluar rumah.

"Untuk menjaga pencegahan penyebaran virus corona ini secara maksimalkan, dengan harus diikuti kedisiplinan seluruh warga. Saya mohon disiplin tinggal di rumah, untuk tidak keluar rumah, boleh keluar rumah kalau ada urusan yang sangat penting," ucap dia.

Hal ini dilakukan untuk menanggulangi wabah virus corona agar korban tak lagi bertambah.

"Pola ini, dan di semua negara yang sudah melalui proses virus corona, ternyata sangat efektif dan saya harap masyarakat bisa membantu kami dalam pencegahan Covid-19," kata Khofifah.

Sementara Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan mengatakan pihaknya dengan dibantu aparat TNI akan berkeliling ke seluruh penjuru kota untuk membubarkan setiap keramaian di tempat hiburan juga warkop-warkop.

"Kita lakukan tindakan represif membubarkan tempat hiburan yang banyak dikunjungi oleh massa. Untuk malam ini sudah kami mulai, dan ini ke depan polres-polres tadi sudah saya sampaikan untuk melakukan hal yang sama," kata Luki, di Mapolda Jatim, Senin 23 Maret 2020.

Luki meminta kepada anggotanya untuk menyisir tempat hiburan seperti warnet, warkop dan juga di tempat umum lainnya.

"Tadi kami sampaikan kami sepakat dengan Panglima bersama melakukan penertiban ini," imbuh dia.

Luki menambahkan seluruh masyarakat yang sedang berkumpul di keramaian langsung diimbau untuk pulang. Hal ini demi pencegahan virus corona.

"Tadi yang di lapangan ada anggota Polri, Anggota TNI kita tanpa pengecualian akan kita tertibkan kembali ke rumah dengan keluarga," ujar dia.

Menurut Luki, apa yang dilakukan pihaknya ini memiliki dasar hukum jelas. Yakni dari maklumat Kapolri. Untuk itu, Luki berpesan kepada masyarakat untuk mematuhi aturan ini demi terhindar dari penularan virus corona.

"Mendasari maklumat dari Kapolri, jadi kami sudah menyampaikan hukumnya, sudah ada dasarnya, kita akan melakukan tindakan, apabila ada masyarakat yang memaksa, kita akan melakukan untuk membubarkan," ucap Luki.

Saat disinggung terkait apakah pihaknya memberlakukan jam malam, Luki menyebut tidak. Namun, stakeholder terkait akan senantiasa berkeliling dan membubarkan setiap keramaian.

"Tidak asa (jam malam) kita tetap melakukan imbauan pembubaran lebih masif dan lebih tegas," kata Luki.

Sebelumnya, seluruh masyarakat beberapa hari ini memang diimbau untuk di rumah saja. Hal ini demi menghindari penularan wabah corona, yang mana di Jatim, telah ada 41 pasien positif corona, 88 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 999 Orang Dalam Pemantauan (ODP). []

Berita terkait
Khofifah Meniadakan Salat Jumat di Pemprov Jatim
Gubernur Jatim mengimbau kepada daerah zona merah virus corona seperti Surabaya dan Kota Malang untuk tak melaksanakan Salat Jumat.
Khofifah Minta Seluruh Tempat Hiburan di Jatim Tutup
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku tempat hiburan malam adalah pertemuan orang dalam jumlah banyak dan bisa penyebaran Covid-19.
Risma Kerahkan Drone Disinfektan Kampung di Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggunakan drone untuk disinfektan sejumlah perkampungan di Surabaya untuk mencegah pandemi virus corona.