Khawatir Virus Corona Tak Terdeteksi di Indonesia

Para ahli peringatkan Indonesia dan Thailand bahwa virus corona mungkin saja sudah menyebar di Indonesia dan Thailand, tapi tidak terdeteksi
Petugas Imigrasi memakai pakaian pelindung ketika menerima WN Thailand yang dievakuasi dari Provinsi Wuhan, China, pusat epidemi virus corona, di bandara U-Tapao di provinsi Rayong, Thailand, 4 Februari 2020. (Foto: voanews.com).

Jakarta – Pejabat-pejabat terkait kesehatan di Indonesia mengatakan tidak menemukan kasus infeksi virus corona. Sebagai negara keempat terbanyak penduduknya di dunia dan punya hubungan diplomatik yang baik dengan China pakar-pakar di Harvard TH Chan School of Public Health, AS, khawatir penyebaran virus corona sudah terjadi di Indonesia tapi tidak terdeteksi.

Otoritas kesehatan Indonesia dengan tegas mengatakan 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, sebagai pusat penyebaran virus corona, tidak menunjukkan gejala terkait dengan virus corona. Mereka dikarantina di pangkalan militer di Natuna, Kepri, selama 14 hari. Semula warga setempat protes atas penetapan Natuna sebagai tempat karantina WNI dari Wuhan.

Sampai hari Minggu, 9 Februari 2020 otoritas kesehatan China mengkonfirmasi sudah mendeteksi 40.171 kasus virus corona dengan 908 kematian. Sedangkan WHO melaporkan di luar daratan China dilaporkan 307 kasus virus corona yang tersebar di 24 negara dengan 1 kematian.

Studi yang dilakukan oleh akademis Universitas Harvard yaitu dengan menganalisis jumlah penumpang dari Wuhan ke berbagai negara seluruh dunia. Dengan data ini pakar menilai jumlah kasus yang diidentifikasi di Indonesia dan Kamboja di bawah jumlah yang diperkirakan.

Memang, studi yang dipublikasikan dengan cepat itu belum ditinjau oleh pakar-pakar terkait. Publikasi itu meningkatkan kekhawatiran terkait dengan kasus-kasus virus corona yang tidak terdeteksi.

Di Thailand, misalnya, otoritas kesehatan setempat menyebutkan ada 25 kasus virus corona yang terdeteksi. Bagi ilmuwan angka ini jauh di bawah angka yang bisa dilihat ilmuwan berdasarkan analisis terkait dengan jumlah warga Wuhan yang terbang ke luar negaranya. Sedangkan Kamboja baru mengkonfirmasi satu kasus. Indonesia sendiri tidak mendeteksi kasus virus corona.

Kekhawatiran pakar muncul karena ribuan wisatawan China, termasuk 200 warga Wuhan, yang berkunjung ke Bali. Mereka menempuh penerbangan langsung dari Wuhan ke Bali. Karena penerbangan dari dan ke Wuhan dari Indonesia dihentikan, mereka tinggal di Bali. Tapi, China mulai mengevakuasi warga dari Bali. Laporan menyebutkan tidak ada gejala-gejala virus corona pada wisatawan China itu. Celakanya, wisatawan asal China dan Wuhan itu tidak dikarantina.

ilus corona inaPenumpang pesawat yang tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, 4 Februari 2020, memakai masker seiring dengan wabah virus corona. (Foto: voanews.com).

Wisatawan dari China jadi andalan pariwisata Indonesia. Bahkan, Indonesia memberikan bebas visa dan visa on arrival bagi WN China. Belakangan Malaysia juga memberikan bebas visa bagi WN China. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tahun 2019 jumlah wisatawan dari China tercatat 2 juta atau sekitar 11,2% dari jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia yaitu sebanyak 16 juta.

"Indonesia telah melaporkan nol kasus, dan Anda akan mengharapkan sudah melihat beberapa kasus," kata ahli epidemiologi Marc Lipsitch di Harvard T.H. Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi baru yang diposting di medRxiv, seperti dilansir voanews.com.

Seorang ahli virologi di Universitas Queensland, Australia, Profesor Ian Mackay, mengatakan jika kasus tidak ditemukan, maka ada risiko infeksi lebih lanjut dan munculnya wabah baru. "Anda akan berpikir kontak dekat - keluarga, teman dekat mungkin pertemuan bisnis - dapat kemudian terinfeksi oleh kasus-kasus ini dan ini dapat membuat sedikit hotspot infeksi."

Para ilmuwan juga tidak percaya virus corona dengan mudah menular melalui udara, sehingga diperlukan waktu seperti bertatap muka dengan pengidap virus corona agar terjadi penularan.

Biarpun Kementerian Kesehatan Indonesia mengatakan pada hari Rabu,5 Februari 2020, Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, memiliki semua sumber daya yang diperlukan tapi kalangan ahli mempertanyakan kemampuan Indonesia untuk menguji virus corona..

Prof Mackay berharap agar warga yang berobat ke dokter atau rumah sakit sebaiknya dikarantina jika sejarah perjalanan mereka menunjukkan kontak dengan Wuhan atau China daratan. (Bahan-bahan dari: WHO, theguardian.com, voanews.com, bbc.com, dan sumber-sumber lain).

Berita terkait
Tim Ahli WHO Menuju China Selidiki Virus Corona
Tim pakar internasional yang dipimpin Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) bertolak menuju Beijing untuk membantu penyelidikan wabah virus corona
Virus Corona, Warga Arab Daftar Jadi Relawan Wuhan
Sejumlah warga dari negara-negara Arab ramai-ramai ingin mendaftar sebagai tenaga sukarelawan di Wuhan, China, yang dikenal awal virus corona
Virus Corona Bikin Amazon Batal Hadir di MWC 2020
Perusahaan teknologi multinasional asal AS, Amazon bakal absen dalam hajatan Mobile World Congress (MWC) di Spanyol karrena alasan virus vorona.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.