Jakarta - Bagi umat muslim, Nisfu Syaban merupakan momen bertabur berkah dan ampunan Allah SWT, layaknya waktu lain dalam kehidupan muslim. Tak heran jika malam Nisfu Syaban sebaiknya diisi dengan berbagai amalan.
Malam Nisfu Syaban 2022 jatuh pada 15 Syaban atau Jumat, 18 Maret 2022. Keutamaan Nisfu Syaban dijelaskan dalam Kitab Fadhail al-Awqaat karya Imam Baihaqi.
Selian itu, malam Nisfu Syaban bisa diisi dengan berbagai amalan layaknya malam lain. Umat muslim tak perlu mengkhususkan malam Nisfu Syaban untuk melakukan amalan yang tercantum dalam hadist dan Al Quran. Inilah amalan di malam Nisfu Syaban dan malam lainnya.
1. Membaca Al Quran
Keutamaan membaca Al Quran telah dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits berikut
عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال : سمِعتُ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ » رواه مسلم
Artinya: "Dari Abu Amamah, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR Muslim).
2. Menunaikan salat tahajud
Nabi SAW juga menjelaskan keutamaan ibadah sunnah ini dalam haditsnya, yaitu
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah -Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR Muslim).
3. Pengingat untuk segera menunaikan qadha Ramadhan
Nisfu Syaban mengindikasikan makin dekatnya kaum muslim dengan Ramadhan. Karena itu utang puasa wajib segera ditunaikan. Kewajiban qadha puasa telah dijelaskan Allah dalam QS Al Baqarah 185
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Arab latin: Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn.
- Baca Juga: Doa Ketika Mengalami Cuaca Buruk dalam Islam
Artinya: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." []