Ketum Bara JP: Jonan Tak Boleh Lempar Tanggungjawab Soal PLN

Viktor S. Sirait meminta Ignasius Jonan, dan Rini Soewarno bertanggungjawab atas padamnya listrik di Jawa-Bali
Presiden Jokowi saat menghadir Kongres Bara JP 2019 di Forest Hotel, Pamoyaman, Bogor, Jumat, 2 Agustus 2019. Jokowi tampak didampingi oleh Ketua Umum Bara JP Viktor S. Sirait, mantan Sekjen Bara JP Utje Patty, dan Kepala Staf Presiden Jenderal Moeldoko. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta – Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Viktor S. Sirait meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bertanggungjawab atas padamnya listrik di Jawa-Bali selama dua hari lalu. Viktor juga berharap para menteri yang mengurus masalah listrik jangan saling lempar tanggungjawab.

Hal ini disampaikan Viktor menanggapi pernyataan Jonan yang menyebut masalah padamnya listrik bukan tanggungjawabnya dan meminta masyarakat menggugat PLN.

Menurutnya, pernyataan Jonan itu tak bijaksana sebagai menteri yang juga mengurusi masalah kelistrikan di Indonesia.

“Tak boleh lepas tanggungjawab dan menyerahkan sepenuhnya ke masyarakat untuk menggugat PLN. Jonan juga tak bisa melempar tanggungjawab dengan menyebut PLN itu tanggungjawab kementerian BUMN,” katanya.

Baca juga: Jokowi Tutup Kongres Bara JP, Ucapkan Terimakasih

Dia mengatakan Kementerian ESDM bagian dari pemerintah yang juga harus bertanggungjawab mengatasi persoalan yang ada terutama masalah kelistrikan. Menurutnya, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan PLN harus punya sinergi yang baik agar persoalan ini tak terulang kembali.

“Kalau hanya berdiri sendiri-sendiri tanpa ada sinergi dan konektivitas, rasanya kurang tepat duduk di situ sebagai menteri," ujarnya.

Dia mencontohkan di negara lain, seperti di Taiwan dan Korea Selatan beberapa tahun lalu, kejadian pemadaman listrik mendadak juga terjadi, dan menteri yang membidangi kelistrikan langsung mundur sebagai bentuk tanggungjawab.

“Di sini, bukannya mundur, malah saling lempar tanggungjawab. Padahal pengguna listrik, masyarakat sangat dirugikan, secara bisnis para pengusaha rugi triliunan akibat pemadaman ini selama dua hari,” katanya.

Dia berharap Presiden Jokowi dalam menyusun kabinet ke depan melihat kembali track record calon menteri yang punya kemampuan di bidangnya dan juga harus penya sinergi satu sama lain, tidak lempar tanggungjawab.

Seperti diketahui, saat terjadi pemadaman mendadak Minggu, 4 Agustus 2019, banyak warganet protes kepada Jonan di Instagram.

Baca juga: Sofyan Basir dan Dua Dirut PLN Berujung di Penjara

"Digugat aja PLN," ujar Jonan pada komentar yang ia tulis di Instagram, Minggu, 4 Agustus 2019.

Terkait relasi Kementerian ESDM dan Badan Usaha Milik negara (BUMN), Jonan menjelaskan Kementerian BUMN adalah yang paling berkuasa atas PLN. Sedangkan Kementerian ESDM hanyalah regulator dan tidak bertanggung jawab atas operasional PLN.

"PLN itu BUMN," jelas Jonan kepada warganet. "Silakan tanya PLN dan Menteri BUMN sebagai penanggungjawab operator, ESDM adalah regulator yang mengawasi dan monitor kinerja operator," jelas Jonan. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.