Ketua MPR Imbau Evakuasi Korban Bencana Perhatikan Prokes

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, Protokol kesehatan patut diperhatikan saat melakukan evakuasi korban bencana alam.
Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Foto:Tagar/Urbanasia)

Jakarta – Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, musibah bencana alam di tanah air yang menyebabkan timbulnya korban jiwa dan kerugian materiil. Oleh sebab itu, ia mengimbau agar semua pihak selalu waspada. Protokol kesehatan, juga patut diperhatikan saat melakukan evakuasi korban bencana alam.

BNPB mencatat, ada 136 bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang periode 1-16 Januari 2021.

“Tahun 2021 baru memasuki pertengahan bulan Januari, namun sudah banyak terjadi bencana alam di Indonesia. Untuk itu, saya mengimbau agar kita semua tetap waspada,” tuturnya di Jakarta pada Minggu, 17 Januari 2021.

“BNPB mencatat, ada 136 bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang periode 1-16 Januari 2021. Dari 136 bencana alam itu, sudah merenggut setidaknya 80 korban jiwa dan 858 orang luka-luka,” sambungnya.

Bambang Soesatyo menjelaskan, bencana alam terbanyak yang terjadi adalah banjir sebanyak 95 kejadian, tanah longsor 25 kejadian, puting beliung 12 kejadian, gempa bumi 2 kejadian dan gelombang pasang 2 kejadian. Akibat ratusan bencana alam itu, sebanyak 405.584 orang terdampak dan mengungsi.

"Belum lagi dua bencana besar berupa banjir di Kalimantan Selatan yang mengakibatkan setidaknya 5 orang meninggal dan 112 ribu orang mengungsi. Serta, gempa berkekuatan 6,2 M mengguncang Sulawesi Barat yang menyebabkan 56 orang meninggal dunia dan 637 orang luka-luka," tuturnya.

Atas banyaknya bencana alam ini, Ketua MPR meminta Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan evakuasi yang aman bagi warga yang disesuaikan dengan protokol kesehatan.

Selain itu, Bambang juga meminta untuk disiapkan tempat penampungan bagi warga, bantuan-bantuan yang dibutuhkan para korban bencana seperti tenda, selimut, obat-obatan, serta dapur umum dan MCK.

"Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan harus segera membangun posko kesehatan serta menyediakan tenaga medis yang mumpuni dalam menangani korban, baik korban banjir maupun korban gempa. Sehingga warga yang sakit maupun yang terluka dapat segera tertangani dengan baik," lanjutnya.

Menurut Bambang, Kementerian Sosial juga harus segera berkoordinasi dengan Pemda untuk operasi tanggap darurat terkait penanganan gempa maupun banjir.

Serta, memperkuat pencegahan penanggulangan bencana di setiap daerah terutama di daerah yang berkategori risiko tinggi bencana. Sehingga, dampak bencana dapat diminimalisasi.

"Saya juga mendesak BNPB, BPBD dan TAGANA untuk dapat mengoptimalkan jumlah petugas dan relawan yang disebar ke daerah-daerah terdampak banjir maupun gempa, agar pelaksanaan penyelamatan serta pemberian bantuan kepada korban dapat dilaksanakan secara paripurna," tegasnya.[]

Berita terkait
Ketua MPR Minta Pembelajaran Tatap Muka Ditinjau Ulang
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Pemda dan Dinas Pendidikan Daerah meninjau kembali sistem pembelajaran tatap muka.
MPR Minta Polri Proaktif Selidiki Penghinaan Lagu Indonesia Raya
Ahmad Basarah mengimbau kepada Polri untuk bersikap proaktif dalam mengusut kasus parodi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Bamsoet Soroti Evaluasi Pelaksanaan Jemaah Umrah Indonesia
Bamsoet meminta agar seluruh pihak dapat menghormati keputusan Arab Saudi yang menangguhkan sementara penerbitan visa umrah bagi jamaah Indonesia.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.