Jakarta – Bentrokan yang terjadi di area Polsek Kasihan Bantul pada Minggu 4 Oktober menyebabkan Ketua front Jihad Islam (FJI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Abdurrahman terluka di bagian kepala.
Katanya sampai saat ini ia masih dalam perawatan, ia mengaku terkena luka bacok di bagian dahi. “Saat ini masih dalam perawatan dan masih merasa pusing,” katanya Selasa 6 Oktober 2020.
Meski begtu ia tidak mau menjelaskan bagaimana kronologi awal kejadian, ia mengaku ingin memulihkan kesehatan dulu.
Sebelumnya diberitakan Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono menyebut bahwa tawuran yang terjadi di area Polsek Kasihan, Bantul tak berkaitan dengan ormas tertentu. Jajaran kepolisian saat ini masih berusaha mengondisikan tawuran yang terjadi sore tadi.
"Iya tadi ada bentrokan (di area Polsek Kasihan). Saat ini masih kami kami kondisikan terlebih dahulu. Tidak ada kaitannya dengan ormas," kata Wachyu dihubungi pada Minggu 4 Okotober 2020.
Ia melanjutkan bahwa dugaan sementara, tawuran terjadi lantaran kesalahpahaman antar orang dan bukan antar ormas. "Jadi ada permasalah antar orang, bukan karena ormas," tambahnya.
Kapolres menjelaskan bentrokan terjadi sejak pukul 16.00 wib. Akibat dari insiden itu beberapa orang sempat terluka.
"Terjadi tadi sekitar pukul 16.00 wib ya. Ada beberapa yang terluka, tapi semuanya langsung ditangani," ucapnya.
Wachyu mengatakan hingga kini tidak ada. Kapolres juga belum memastikan bagaimana kronologi tawuran tersebut terjadi. "Jika polisi yang terluka tidak ya. Ini kami masih mengindikasikan dahulu," ujarnya.
Masalah itu sebenarnya tidak ada kaitannya dengan organisasi, karena dua orang ini bertetangga satu kampung dan itu masalah pribadi. Informasi yang saya dapat pemicu awalnya masalah lomba futsal,
Sementara itu Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Daerah Istimewa Yogyakarta angkat suara terkait peristiwa bentrok yang melibatkan sejumlah anggotanya dengan ormas Front Jihad Islam (FJI) di Kasihan, Bantul, Minggu 4 Oktober 2020.
Ketua MPW Pemuda Pancasila Faried Jayen Soepardjan mengklaim FJI yang menyerang terlebih dahulu sehingga dua anggota PP luka parah di bagian kepala.
Menurutnya, peristiwa itu bermula ketika anggota Komando Inti (Koti) PP (Pemuda Pancasila) bernama Yusuf dan Fendy memiliki masalah pribadi dengan Ketua FJI Aburrohman. Pemicu awalnya masalah lomba sepak bola futsal.
“Masalah itu sebenarnya tidak ada kaitannya dengan organisasi, karena dua orang ini bertetangga satu kampung dan itu masalah pribadi. Informasi yang saya dapat pemicu awalnya masalah lomba futsal,” kata Jayen. []
Baca juga:
- Pangakuan Pemuda Pancasila DIY Terkait Bentrok di Bantul
- Apa Itu Pil Yarindo yang Sering Digunakan Pelaku Klitih DIY