Ketua DPR Tidak Sudi Harga Bawang Merah Anjlok

Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan mengatasi anjloknya harga bawang merah di berbagai daerah.
Najmawati, salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Modern (Tramo) Kabupaten Maros, Selasa 7 Mei 2019. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah dapat mencarikan solusi terhadap anjloknya harga bawang merah di sejumlah daerah. Menurut dia, hal ini sangat merugikan petani lokal.

Bamsoet, sapaannya, menjelaskan bahwa harga bawang merah saat ini yang berkisar antara Rp 5000 hingga Rp 7000 per kilogram sangat berdampak bagi para petani. Ia mengingatkan, kerugian ini harus segera diatasi. 

Petani bawang merah di berbagai daerah, kata Bamsoet, sangat merugi, karena biaya produksi untuk menanam dengan harga jual tidak sebanding.

Harus segera mencari solusi bersama untuk mengendalikan harga bawang merah di pasar, petani mengalami kerugian besar akibat rendahnya harga pembelian bawang merah.

Politikus Partai Golkar ini mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk segera mencari formula jitu, agar budi daya tanam hortikultura di berbagai daerah tidak diterpa rugi berkepanjangan.

"Harus segera mencari solusi bersama untuk mengendalikan harga bawang merah di pasar, mengingat petani mengalami kerugian besar akibat rendahnya harga pembelian bawang merah," kata Bamsoet melalui pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 27 Agustus 2019.

Bambang SoesatyoKetua DPR Bambang Soesatyo (Foto: Antara)

Pimpinan DPR itu meminta Kemendag, Kementan, bersama Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pemantauan harga bawang di pasaran. Hal itu menurut dia harus dilakukan, agar harga jualnya kembali stabil.

Ia memandang, harga bumbu dapur ini sudah tidak masuk akal. Bamsoet mendesak Kementan dapat melakukan operasi pasar untuk mencari serta menelusuri penyebab terjun bebasnya harga bawang merah di pasaran.

Anjloknya harga bawang merah terjadi dibeberapa wilayah seperti di Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, dan di pesisir Pantura Kecamatan Patrol.

Secara terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan DPPKP Bantul, Imawan Eko Handrianto menyebut luas tanaman bawang merah di wilayah ini pada musim tanam 2019 menurun dibanding beberapa tahun lalu.

Berkurangnya minat petani untuk budi daya tanaman hortikultura itu menurut dia karena minat masyarakat dalam menanam bawang cenderung menurun.

"Waktu itu luas tanam bawang merah kita tinggi hampir seluas 900 hektare, tapi sekarang terjadi penurunan, karena minat penanaman bawang merah menurun," katanya dilansir Antara, Rabu 28 Agustus 2019.

Imawan menjelaskan, penurunan minat petani untuk menanam bawang merah karena ada kemungkinan pertimbangan mengenai harga jual panen yang cenderung tidak stabil, selain itu juga dalam budi daya tanaman komoditas hortikultura tersebut memerlukan modal relatif besar.

"Mungkin mereka juga ada kebutuhan, keinginan untuk menanam yang (harganya) lebih stabil. Misalnya padi dan ada pertimbangan lain dari petani. Modalnya kalau bawang merah tinggi, sehingga perlu menghitung ulang untuk menanam komoditas yang menyerap modal besar," ujarnya. []

Baca juga: Almisbat Tuding Regulasi Impor Bawang Putih Bermasalah

Berita terkait
Satu Kwintal Bawang Merah Dibagikan Gratis di Bantul
petani bawang di Bantul Yogyakarta membagikan bawang gratis kepada warga yang melintas, buntut protes karena harga bawang yang anjlok.
Dugaan Penyelundupan Sabu Bermodus Pasokan Bawang Impor
Bea Cukai Lhokseumawe menahan dua kapal kayu bermuatan bawang impor ilegal. Diduga terdapat sabu dalam muatan kapal tersebut.
Syaiful Bahari Beberkan Permainan Harga Bawang Putih
Syaiful Bahari menuturkan ada skenario yang merancang tingginya harga bawang putih di pasar.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.