TAGAR.id, Jakarta - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendesak pemerintah segera mengantisipasi kemacetan saat mudik lebaran. Senator asal Jawa Timur itu mengingatkan petugas untuk menyiapkan skenario jika terjadi kemacetan panjang pada jalur-jalur mudik utama.
"Sebab tahun ini prediksi pemudik mencapai 85 juta orang maka kita bisa bayangkan seperti apa padatnya arus lalu lintas," tutur LaNyalla yang sedang reses di Jawa Timur, Minggu, 24 April 2022.
Saya mengingatkan warga agar mematuhi aturan terutama pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi jangan sampai mengendarai kendaraan sambil memainkan HP.
LaNyalla juga mengimbau agar dilakukan tindakan terukur dan aturan yang wajar kepada masyarakat yang banyak menggelar pasar kaget. Terlebih pedagang yang menggelar pasar kaget di jalanan daerah. Karena bisa menjadi pemicu kemacetan parah.
- Baca Juga: Perkuat Toleransi Keberagaman, PEWARNA Indonesia Minta Dukungan Ketua DPD RI
- Baca Juga: Ketua DPD RI Minta Pemerintah Desak PBB Beri Sanksi Israel Terkait Bentrok di Al-Aqsa
"Mereka hanya memanfaatkan momentum keramaian untuk mendapatkan keuntungan. Namun harus diingat juga keselamatan dan ketertiban dalam perjalanan," ujarnya.
LaNyalla juga mengingatkan aparat polisi untuk menertibkan parkir liar di sekitaran jalanan yang membentuk pasar kaget atau dadakan agar tidak menambah keparahan kemacetan.
Kepada masyarakat, LaNyalla mengingatkan agar mematuhi aturan yang telah dikeluarkan.
- Baca Juga: Sultan Minta DPD RI Dilibatkan Dalam Proses Pembahasan Revisi UU PPP
- Baca Juga: Dipecat Jelang Pelantikan TNI, Ketua DPD RI Berharap Hens Songjanan Dapat Keringanan
"Saya mengingatkan warga agar mematuhi aturan. Terutama pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi jangan sampai mengendarai kendaraan sambil memainkan HP. Jangan juga menahan kantuk bahkan memaksakan mengendarai mobil atau motor dalam kondisi kurang fit," ujarnya.
Menurutnya, perilaku seperti itu dapat menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas karena tidak konsentrasi. "Apalagi jika mengendarai kendaraan sambil live di media sosial ini sangat membahayakan," ujarnya. []