Ketika Driver Ojek Online Terjebak Demo 22 Mei 2019

Kericuhan di depan Gedung Bawaslu tadi malam merembet ke sejumlah titik di Jakarta berimbas pada driver ojek online (ojol) hingga Rabu 22 Mei 2019.
Ilustrasi Muhadi, sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek di wilayah Serang, Banten. (Foto: Pixel)

Jakarta - Kericuhan yang terjadi di depan Gedung Bawaslu tadi malam merembet ke sejumlah titik di Jakarta berimbas pada driver ojek online (ojol) hingga Rabu 22 Mei 2019.

Suwarsono salah satunya. Driver ojol yang kerap mangkal di wilayah Mangga Dua, Jakarta Utara, dan sekitarnya ini mengaku sepi penumpang. Dia mengaku masyarakat lebih memilih berada di rumah dibandingkan beraktivitas lantaran khawatir dengan situasi di Jakarta.

"Sepi banget. Liat aja jalanan lenggang begitu, pada takut kali orang-orang," ujar Suwarsono kepada Tagar di Jakarta pada Rabu 22 Mei 2019.

Baca juga: Imbas Kerusuhan, Sebagian Layanan Medsos Ditutup

Efek itu dirasakan Suwarno yang juga kerap mendapat orderan mengantar makanan. Katanya, pelanggan salah satu aplikasi ojol sangat sepi.

"Biasanya saya bisa dapat orderan 5 ke atas. Tapi hari ini masa dapatnya satu aja," tuturnya.

Beda Suwarno dengan Miftah. Driver ojol di wilayah Jakarta Pusat dan sekitarnya ini mengaku demonstrasi 22 Mei 2019 tak memiliki dampak terhadap rezekinya. Dia justru mendapat orderan lebih banyak dari hari biasa.

"Ini saya keluarnya siang ya. Saya udah dapat 7 hari ini. Padahal biasanya cuma dapat 3 aja," singkat Miftah.

Baca juga: Kerusuhan 22 Mei, Dampaknya pada Pencari Nafkah


Berita terkait
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya