Magelang - Seorang bule asal Kanada diketahui marah-marah hingga membentak Kapolres Kota Magelang Ajun Komisaris Besar Nugroho Ari Setyawan. Kejadian itu menjadi viral setelah videonya tersebar di berbagai platform media sosial.
Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina mengungkap alasan kemarahan dari bule bernama Craig Anthony Baker. Ternyata warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun itu menolak dipisah dengan anaknya saat hendak dibawa petugas untuk menjalani isolasi di tempat karantina.
Craig marah karena tidak ingin dipisahkan dari anaknya yang sudah berpisah sejak lima bulan lalu.
Windarti Agustina mengatakan ia bersama dengan Kapolres Nugroho harus turun tangan menenangkan pria tersebut. "Kejadian awalnya, Craig ini berkunjung ke rumah mertuanya di Perum Depkes Kota Magelang, Selasa, 12 Mei 2020, untuk menemui anak kandungnya yang masih balita," ujar Windarti, Rabu, 13 Mei 2020.
Saat itu, sang mertua menolak karena menduga Craig akan mengambil anak laki-lakinya. Hal itu yang kemudian memicu keributan.
"Kemudian terjadi kegaduhan di situ. Polisi datang untuk mengamankan Craig, untuk dikarantina karena dia datang dari luar kota. Tapi Craig menolak sampai terjadi pertengkaran," tutur Windarti.
Suasana saat itu, berlangsung cukup menegangkan sekaligus haru. "Craig marah karena tidak ingin dipisahkan dari anaknya yang sudah berpisah sejak lima bulan lalu," ujarnya.
Dalam video yang beredar di media sosial terlihat Craig dengan nada tinggi menolak upaya karantina dari petugas gabungan. Bahkan Kapolres Nugroho kena semprot kemarahannya. Sambil memangku anak balitanya, beberapa kali bule berambut pirang itu membentak Nugroho meski sudah berupaya dijelaskan maksud karantina.
Windarti menambahkan Craig saat ini sudah bercerai dengan istrinya. Ibu dari balita yang digendong si bule kini berada di Jakarta bersama anak perempuannya.
Akhirnya Windarti melakukan pendekatan secara persuasif. Dia menjelaskan kepada Craig tentang betapa pentingnya karantina di saat pandemi Covid-19 saat ini.
"Selain itu, apa yang dilakukannya juga telah meresahkan dan justru membahayakan anaknya," ujar Windarti.
Meski sempat berlangsung bak drama, namun akhirnya Craig bersedia dicek menggunakan rapid test oleh petugas kesehatan. Dia juga bersedia menjalani karantina dengan syarat harus bersama anaknya.
"Akhirnya Craig dan anaknya bersedia diambil darahnya, dia juga mau dikarantina di RSUD Budi Rahayu, tapi syaratnya dia mau bersama sang anak. Kami turuti saja tapi neneknya (mertua) juga ikut mendampingi selama karantina," tutur dia.
Dalam kasus ini, pihaknya juga dibantu petugas Imigrasi Kelas IIA Wonosobo masih menelusuri status hukum kewarganegaraan yang bersangkutan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang dr. Majid Rohmawanto menyampaikan WNA itu datang dari Bogor ke Kota Magelang hendak mengambil anaknya.
"Hasil rapid test yang bersangkutan negatif. Namun tetap kami karantina di RSUD Budi Rahayu bersama anak dan mertuanya, daripada isolasi mandiri di rumah membuat gaduh," kata Majid. []
Baca juga:
- Viral, Kehabisan Bekal Bule Rusia Ngamen di Lombok
- Viral, Pemuda Maros Nikahi Bule Cantik Jerman
- Bule Jerman di Medan Diadili Karena Isap Ganja