Jakarta - Anda mungkin pernah melihat adegan dalam drama Korea (drakor) ketika sang artis memanggang daging di atas piring panas, meletakkannya di atas sepotong kubis, mengolesi saus dan menaburinya dengan toping bawang putih mentah atau kimchi, lantas membungkusnya dan melahap semuanya ke dalam mulut. Ya, kita sedang berbicara tentang Korean Barbekyu (BBQ).
Entah Anda penggemar drakor, K-Pop, atau hanya penikmat K-entertainment, karena jika Anda mencicipi Korean BBQ kemungkinan besar akan menyukainya. Lagipula, siapa yang ingin melewatkan rasa daging yang baru dipanggang dan saus gurihnya.
Berikut beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang Korean Barbekyu:
1. Barbekyu di Korea terjangkau dan menjadi kebiasaan
Sebagian besar dari Anda tidak akan mengonsumsi barbekyu seperti kebiasaan melahap nasi. Lantaran harganya daging bahan baku barbekyu tidak semurah yang dibayangkan, terlebih untuk jenis daging kualitas bakar terbaik.
Di Korea, berkunjung ke tempat makan atau restoran barbekyu telah menjadi kebiasaan, terutama ketika perayaan zichar atau makan malam. Joel, seorang koki di Korea yang berkerja di restoran di 8 BBQ Korea dan Joo Bar, mengatakan kepada Asiaone.com, bahwa dia dan teman-temannya punya waktu rutin pergi ke lokasi barbekyu setidaknya sekali seminggu.
Alasan utamanya harga Korean Barbekyu di negara asalnya rata-rata hanya dibanderol 12-15 dolar per orang. Menurut mereka itu sudah terjangkau.
Korean Barbekyu (BBQ). (Foto: K.COOK Korean BBQ Facebook)
2. Hierarki sosial di Korea penting
Bagi orang Korea, hierarki itu penting. Setidaknya ketika makan dengan orang yang lebih tua, atau kebiasaan makan malam bersama rekan-rekan sekantor.
Chris Kim, seorang warga negara Korea-Singapura yang telah lama tinggal di Korea, mengungkapkan ketika makan bareng bersama rekan sekantor, maka peserta termuda atau yang paling junior diharapkan mengambil inisiatif untuk mentraktir atau membayar semua tagihan makanan.
Budaya di Korea akan mencap sang junior telah melakukan kecerobohan sosial jika tidak melayani rekan sekantor yang lebih tua (atau staf paling senior).
Bagi Anda yang berkesempatan berada di Korea kemudian ke restoran barbekyu, jangan kaget karena semuanya serba self service, ajumma (petugas) restoran tidak akan datang dan membantu Anda untuk memasak.
3. Hidangan penutup
Hidangan rebusan, pancake, dan telur kukus merupakan makanan pendamping populer di Korea. Namun, biasanya orang Korea melengkapi barbekyu dengan sup kimchi atau sup doenjang, daripada menyantap sup tentara atau sundubu (sup tahu).
Korean Barbekyu (BBQ). (Foto: Seorae Singapore Charcoal Korean BBQ)
Baca juga:
- Lima Kedai Kopi Legendaris di Jakarta, Traveler Wajib Datang
- Bubur Hingga Jus, Olahan Daun Pepaya Tangkal Demam Berdarah
- Dokter Bicara Tren Tindik di Dalam Hidung, Bahaya Gak Sih?
4. Identik dengan daging babi
Di negara asalnya, Korean Barbekyu identik dengan daging babi. Perut babi (samgyeopsal) menjadi potongan barbekyu paling sering digunakan di Korea. Selain itu leher babi (moksal), rahang (hangjeyongsal), dan iga pendek (galbi) juga sangat populer dipakai untuk potongan daging Korean Barbekyu.
Kenapa resto atau tempat makan Korean Barbekyu di Korea menggunakan bahan dasar daging babi karena daging sapi harganya lebih mahal.