Ketahui 4 Siklus Pasar Saham Agar Tidak Merugi

Meskipun menjanjikan profit yang menggiurkan, ada kalanya investasi saham meninmbulkan kerugian, butuh pengetahuan untuk meminimalisir kerugian.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Hal dasar yang dilakukan oleh investor adalah saat harga saham akan naik, mereka akan membelinya. Sedangkan jika harga akan turun mereka beramai-ramai akan menjualnya. Fenomena tersebut merupakan prinsip dari teknik teknikal yang disebut ‘history repeat itself’.

Fenomena ini terus terulang seiring dengan pergerakan harga di pasar saham hingga membentuk pola berupa chart pattern, tren, hingga siklus. Ellen May, pendiri sekaligus CEO dari Emtrade, membagi siklus pasar saham menjadi 4 stage diantaranya:


1. Sideways (akumulasi)

Stage pertama adalah sideways yang memiliki risiko fluktuasi masih sangat tinggi. Ciri-cirinya adalah pergerakan harga cenderung sideways dan perdagangan masih belum terlalu aktif. Bagi investor pemula disarankan untuk menunggu dan melihat dahulu karena pada stage ini bukan waktu yang tepat untuk membeli saham.


2. Uptrend (partisipasi)

Pada stage kedua, harga saham mulai keluar dari sideways yang ditandai dengan adanya breakout yang didukung oleh volume transaksi yang besar dan terbentuknya higher high dan higher low.

Pada fase ini demand mulai mendominasi daripada supply. Sehingga trader dapat memanfaatkan momen ini untuk melakukan trading.


3. Sideways (distribusi)

Pada stage ketiga ini demand dengan supply sudah seimbang. Namun, bukan berarti aman juga, bisa saja yang terjadi adalah saham lanjut naik atau justru turun, peluangnya 50:50. Apabila tekanan jual muncul, berarti harga saham akan bergerak berlawanan arah dari sebelumnya (reversal).

Reversal saham terjadi apabila harga berbalik naik usai menderita tren bearish atau berbalik turun usai harga naik (bullish). Sehingga pada stage ini investor disarankan untuk menjual saham dan menikmati profit yang didapat.


4. Downtrend

Pada stage keempat ini, harga saham mulai turun. Ditandai dengan saham yang breakdown karena adanya tekanan jual, banyak bermunculan pola-pola kelanjutan arah turun atau bearish continuation pattern yang akan membuat harga turun lebih dalam lagi, dan terbentuknya lower high dan lower low.

Sudah waktunya investor untuk keluar dari pasar walaupun belum menjual saham sama sekali karena supply sudah menguasai pasar. []

(Sekar Aqillah Indraswari)


Baca Juga

Berita terkait
Hukum Saham Menurut Pandangan Agama Islam
Jika sudah punya bekal ilmu yang memadai, kamu dapat menjadi investor sukses dan meningkatkan kekayaan.
Atur Strategi Investasi dengan Mengenal 5 Musim dalam Saham
Pahami strategi ini agar terus mendaptkan cuan.
Dear Investor Pemula, Begini 7 Cara Beli Saham
Sebelum tahu cara beli saham, kamu patut memahami dulu apa itu Rekening Dana Investor dan Rekening Dana Nasabah.
0
3 Tips Lolos Administrasi Syarat KPR Rumah
astikan Anda telah melengkapi daftar dokumen yang dibutuhkan dan tidak ada yang tertinggal.