Tokoh Oposisi India Rahul Gandhi Kembali ke Parlemen

Parlemen India mengangkat kembali pemimpin partai oposisi di Kongres, yakni Rahul Gandhi, sebagai anggota parlemen pada Senin, 7 Agustus 2023
Rahul Gandhi, pemimpin oposisi di India (Foto: dw.com/id - Congress Party/AP Photo/picture alliance)

TAGAR.id, New Delhi, India - Pemimpin oposisi Kongres India, Rahul Gandhi, dinyatakan bersalah mencemarkan nama baik Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi. Namun, Mahkamah Agung menangguhkan hukumannya dan membuka kembali jalannya di panggung politik.

Parlemen India mengangkat kembali pemimpin partai oposisi di Kongres, yakni Rahul Gandhi, sebagai anggota parlemen pada Senin, 7 Agustus 2023, seperti dikatakan oleh pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Gandhi didiskualifikasi dari parlemen pada Maret 2023 setelah dihukum karena pencemaran nama baik Perdana Menteri Narendra Modi selama pidato pada 2019. Ia kembali ke parlemen setelah Mahkamah Agung menangguhkan sanksi terhadapnya pada vonis pekan lalu.

Rahul Gandhi, yang ayah, nenek, dan kakek buyutnya pernah juga menjadi Perdana Menteri India, dapat bernapas lega setelah pengadilan tinggi menangguhkan hukuman pencemaran nama baik ini. Keputusan ini memungkinkan Gandhi untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum 2024.

Sering dijuluki 'pangeran' oleh Modi

Berasal dari keluarga yang telah malang melintang di dunia politik, garis keturunan Gandhi menjadi hal yang sering diserang oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP). Mereka mengatakan politik dinasti tidak punya tempat dalam demokrasi. Dalam pidatonya, Modi juga sering menyebut Gandhi sebagai 'pangeran'.

Sementara pada 2019, selama berpidato dalam kampanye pemilu, Rahul Gandhi menyebut orang-orang dengan nama belakang Modi, seperti perdana menteri saat ini, sebagai pencuri. Pernyataan itu membuat berang anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) yang saat ini tengah berkuasa, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Modi.

Kasus pidana pencemaran nama baik diajukan terhadap Gandhi oleh legislator BJP Purnesh Modi yang mengatakan bahwa pernyataan tersebut menyinggung semua orang bernama Modi di India. Pengadilan di Gujarat, yang merupakan negara bagian asal Modi, menjatuhkan hukuman dua tahun penjara terhadap Gandhi, tetapi kemudian dia dibebaskan dengan jaminan.

Gandhi pun menuntut agar vonisnya dibatalkan, tetapi gugatannya belum disidangkan oleh pengadilan yang lebih rendah.

Siapa Rahul Gandhi?

Sejumlah anggota parlemen di India sontak menyambut keputusan ini. Diskualifikasi Gandhi telah "berhenti berlaku sesuai dengan keputusan yudisial lebih lanjut," kata Utpal Kumar Singh, Sekretaris Jenderal Majelis Rendah Parlemen India.

Sementara Presiden Kongres Nasional India, Mallikarjun Kharge, menyambut baik keputusan ini dan men-tweet bahwa keputusan ini telah "membantu rakyat India."

Selama empat bulan terakhir, Gandhi membantu partainya di Kongres dalam membuka pembicaraan dengan kelompok oposisi lain untuk mendorong gagasan aliansi besar menghadapi BJP di pemilu India tahun 2024. Aliansi itu diumumkan bulan lalu dan diberi label "INDIA" (Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional India).

Masih melajang di usia 53 tahun, Rahul Gandhi dikenal sebagai seorang antusias kebugaran dan seni bela diri. Ia kerap terlihat bersepeda di New Delhi sambil dikawal oleh petugas keamanan.

Menjadi anggota parlemen sejak 2004, kehadiran Gandhi di parlemen jauh di bawah rata-rata. Ketidakhadirannya ini telah menjadi fokus pemberitaan media dan BJP menuduh dia tidak menganggap serius dunia politik.

Di luar parlemen, Gandhi sering mengingatkan para pendukungnya tentang komitmen dan pengorbanan keluarganya. Ia sering berbicara tentang pembunuhan neneknya, Perdana Menteri Indira Gandhi, dan ayahnya yakni mantan Perdana Menteri Rajiv Gandhi. [ae/hp (AFP, Reuters)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Rahul Gandhi Serukan Pembelaan terhadap Demokrasi Negaranya
Gandhi menyerukan orang-orang India di dalam dan di luar negeri untuk membela demokrasi dan konstitusi India
0
Tokoh Oposisi India Rahul Gandhi Kembali ke Parlemen
Parlemen India mengangkat kembali pemimpin partai oposisi di Kongres, yakni Rahul Gandhi, sebagai anggota parlemen pada Senin, 7 Agustus 2023