Keseimbangan Fisik dan Mental, Kunci Sehat secara Holistik

Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil mengatakan bahwa ketika bicara terkait kesehatan, biasanya berhubungan dengan manusia yang mulai beranjak dewasa.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN) Sofyan A. Djalil. (Foto: Tagar/Dok Kementerian ATR/BPN)

Jakarta – Kesehatan yang seimbang, baik fisik dan mental serta keselarasan aspek-aspek kehidupan menjadi penting agar dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara baik dan lancar. Usia madya kisaran 40 tahun hingga 60 tahun menjadi usia produktif, di mana karier individu telah berada di menengah hingga puncak sehingga penting adanya memahami kesehatan diri.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil, yang hadir secara daring mengatakan bahwa ketika bicara terkait kesehatan, biasanya berhubungan dengan manusia yang mulai beranjak dewasa. 

Namun, ia berkata bahwa banyak orang yang sudah berumur, tetapi kesehatannya masih bagus dan prima sehingga angka dalam usia menjadi bukan jaminan.


Pada saat tenang dan tidak stres, metabolisme akan berjalan dengan baik. Sebaliknya saat stres tubuh terganggu seperti sistem pencernaan.


“Yang paling penting jalah keseimbangan kesehatan fisik dan mental. Ketenangan jiwa, kedamaian hati, hati yang lapang maka akan terpancar kepada kesehatan fisik,” ucap Menteri ATR/Kepala BPN dalam dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Desember 2021.

Hal ini disampaikannya dalam Webinar IKAWATI Kementerian ATR/BPN yang berlangsung secara luring dan daring bertempat di Aula Prona Kementerian ATR/BPN dengan tema "Menyiapkan Fisik dan Mental dalam Menghadapi Tahap Kehidupan Dewasa Madya".

“Hari-hari ini, suami-suami dan ibu-ibu pejabat di Kementerian ATR/BPN bekerja sangat keras sekali. Pertama, saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras rekan-rekan. Kerja di tempat terbuka, cukup banyak tekanan dan stres. Ibu-ibu harus mengerti kondisi seperti ini, tidak membuat stres di rumah,” ujar Sofyan A. Djalil.

Ia juga mengimbau kepada para anggota IKAWATI untuk senantiasa menjaga kesehatan serta mensyukuri hidup dan senantiasa sabar. 

“InsyaAllah, kalau ibu sehat maka dapat memberi treatment dan perhatian yang baik bagi suami dan anak. Anak akan gembira karena tumbuh di keluarga yang punya ibu dengan penuh perhatian dan kasih sayang,” ucap Sofyan A. Djalil.

Ratna Megawangi Sofyan Djalil, Pembina IKAWATI Kementerian ATR/BPN, sekaligus pembicara dalam kegiatan ini menjelaskan seputar kesehatan holistik bagi usia dewasa dan lanjut. Ia menjelaskan bahwa kesehatan holistik adalah bagaimana menjaga kesehatan secara menyeluruh. 

“Sehat itu orang yang sehat secara fisik, mental, emosional, finansial, intelektual, hubungan sosial yang baik, dan lain-lain. Bisa disebut bahwa orang sehat itu orang yang sukses hidup di masyarakat,” kata Pembina IKAWATI.

Lebih lanjut, Ratna Megawangi Sofyan Djalil menjelaskan dari segi kesehatan fisik. Ia menjelaskan bahwa kesehatan fisik mempunyai banyak aspek dan saling memengaruhi. 

Dalam tubuh terdapat dua sistem, yaitu sistem saraf parasimpatik dan sistem saraf simpatik. Sistem parasimpatik adalah saraf ketika tubuh saat istirahat, sedangkan sistem saraf simpatik adalah saraf yang mengontrol respons tubuh terhadap ancaman yang dirasakan. 

“Pada saat tenang dan tidak stres, metabolisme akan berjalan dengan baik. Sebaliknya, saat stres, tubuh terganggu seperti sistem pencernaan,” ucapnya. []


Berita terkait
Mudahkan Masyarakat, Kementerian ATR/BPN Terus Masifkan Pendaftaran Tanah
Kementerian ATR/BPN terus gencar mendaftarkan seluruh bidang tanah di Indonesia setelah sebelumnya telah dilaksanakan penyerahan sertifikat tanah
Menteri ATR/BPN: Tanah Hasil Program Redistribusi Jangan Dijual
Menteri ATR/BPN berpesan agar tanah redistribusi yang diberikan pemerintah kepada para petani jangan dijualbelikan. Simak selengkapnya.
Top! Tim Anti-Mafia Tanah ATR/BPN Siap Tangkapi Oknum PNS Busuk
Sejauh ini, Kementerian ATR/BPN sendiri telah menindak keras oknum pegawai BPN yang terlibat mafia tanah.