Kesalahan Pendaki Pemula yang Perlu Dihindari

Sejumlah gunung di Indonesia mulai dibuka kembali bagi wisatawan. Bagi pemula yang ingin mendaki, berikut ini hal yang harus dihindari.
Ilustrasi pendakian gunung. (Foto: pixabay.com)

Jakarta - Memasuki era new normal, beberapa gunung yang ada di Indonesia mulai kembali membuka jalur pendakiannya bagi wisatawan. Namun, bagi pendaki pemula wajib memperhatikan aturan dalam mendaki. Jangan sampai melakukan kesalahan agar keselamatan diri tetap terjaga.

Mendaki gunung memang menjadi kegiatan yang digemari banyak orang di Indonesia. Selain bisa melihat panorama alam yang indah, kegiatan ini akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut Tagar ulas mengenai beberapa kesalahan pendaki yang harus dihindari khususnya bagi pemula.

1. Mendaki Gunung yang Memiliki Tingkat Kesulitan Tinggi

Ketika baru ingin mulai mendaki, cobalah sebaik mungkin memilih gunung yang akan dikunjungi. Anda bisa memilih gunung yang tidak terlalu tinggi dan memiliki jalur yang tidak sulit.

Jangan khawatir pendaki pemula bisa mengunjungi beberapa gunung di Pulau Jawa yang tergolong relatif rendah dengan ketinggian di bawah 3.000 mdpl, seperti Gunung Andong, Gunung Papandayan, dan Gunung Prau. Sehingga, mendaki bisa aman dan menyenangkan.

2. Pahami Hipotermia

Hipotermia merupakan kondisi tubuh sudah tidak mampu menahan tekanan suhu yang dingin. Sehingga sangat penting untuk memahami gejala-gejala hipotermia yang sering kali tidak disadari banyak orang.

Sebelum mendaki, cobalah bekali diri dengan pengetahuan mengenai gejala, cara mengatasi dan mencegah hipotermia. Ini bertujuan agar proses pendakian bisa berjalan lancar dan aman.

3. Cara Packing di Tas Carrier

Packing di dalam tas carrier juga ada caranya, jangan sembarangan meletakkan dan menumpuk barang di dalam. Sebab, ini bisa mempengaruhi beban di pundak dan menimbulkan rasa sakit.

Cobalah meletakkan benda yang berat, seperti beras, kompor, dan nesting di bagian punggung dan bagian setengah carrier ke atas, ini bertujuan agar beban berada di pundak bukan pinggang dan paha. 

Sementara, bagian bawah carrier bisa digunakan untuk menyimpan barang lebih ringan, seperti pakaian ganti dan sleeping bag. Selain itu, jangan lupa letakkan benda yang harus dipakai saat kondisi darurat atau urgent, seperti camilan, mantel, flysheet di bagian paling atas tas carrier.

4. Menggunakan Celana Jeans

Mamakai celana jeans saat mendaki khususnya bagi pemula menjadi salah satu hal yang harus dihindari. Celana berbahan denim memiliki beban yang cukup berat, sehingga mendaki menjadi tambah sulit.

Celana jeans juga mudah menyerap air dan hawa dingin, ini tentu bisa berbahaya saat hujan datang lantaran bisa menyebabkan hipotermia. Bahkan, celana berbahan denim juga tidak bisa memberikan ruang pada kaki untuk bergerak, akibatnya akan terasa tidak nyaman saat mendaki.

5. Menjadikan Puncak Sebagai Tujuan Utama

Menjadikan puncak gunung sebagai tujuan utama bukanlah hal yang baik untuk para pendaki khususnya pemula. Sebab, kembali ke rumah dengan selamat merupakanlah tujuan yang tepat.

Ketika dalam perjalanan mendaki, cuaca berubah tidak bersahabat secara mendadak, sebaiknya Anda membatalkan niatan untuk mendaki. Bila terus memaksakan, ini bisa berbahaya untuk keselamatan diri.

6. Tidak Membawa Makanan Nabati dan Hewani

Tak sedikit orang khususnya pemula saat mendaki gunung hanya menyiapkan mie instan sebagai bekal. Nyatanya, hal tersebut salah besar. Ini biasanya yang kerap diabaikan oleh pendaki pemula. 

Padahal kegiatan mendaki juga memerlukan makanan yang mengandung protein, vitamin, dan zat besi. Sedangkan mie instan lebih lama untuk diserap oleh tubuh. Sehingga, mie instan yang dikonsumsi tidak langsung memberikan tambahan energi saat hendak mendaki. []

Baca juga:

Berita terkait
Wisata Bali Dibuka Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
Menparekraf Wishnutama Kusubandio mengingatkan pentingnya menjalankan protokol kesehatan dengan dibukanya kembali sektor pariwisata di Bali.
Panduan Berwisata ke Kawah Ijen Saat New Normal
Memasuki era new normal, Kawah Ijen mulai kembali dibuka sejak 11 Juli 2020. Berikut panduan untuk mengunjungi Kawah Ijen.
Kemenparekraf Dukung Wisatawan ke Baduy Dibatasi
Kemenparekraf mendukung permintaan masyarakat Suku Baduy agar kunjungan wisatawan di perkampungan mereka dibatasi.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.