Yogyakarta - Yasujasno, 66 tahun, seorang pedagang kelontong berlokasi di daerah Patangpuluhan, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta membeberkan, kerap melihat perempuan tua yang sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial ini. Nenek yang diketahui berinisial S warga Banjar Sari, Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman itu berkeliling berjualan salak seorang diri di sekitar wilayahnya.
“Sudah lebih dari sebulan simbah jualan (buah salak) di sini. Simbah jalan kaki keliling. Biasanya didrop oleh anak muda yang datang bersama simbah itu di jembatan Tamansari,” kata Yasujasno kepada wartawan saa ditemui di lokasi rumahnya, Senin, 20 Juli 2020.
Bagi dirinya, sosok perempuan berusia senja itu sudah familiar di wilayah tersebut. Hampir setiap hari simbah datang dan membawa buah salak yang ditawarkan kepada warga sekitar maupun pengendara yang melintas. Harapannya salak tersebut terjual dan memperoleh uang.
Biasanya, si nenek mulai berjualan di wilayah itu sekitar pukul 11.00 WIB. Simbah datang diantar oleh seorang pemuda yang diduga anak kandungnya menggunakan kendaraan bermotor roda tiga. "Kalau diminta mampir, simbah bilang ditunggu anaknya di jembatan,” ucap Yasujasno.
Sudah lebih dari sebulan simbah jualan (buah salak) di sini. Simbah jalan kaki keliling. Biasanya didrop oleh anak muda yang datang bersama simbah itu di jembatan Tamansari.
Kejadian nenek ini terekam video kemudian viral di media sosial. Dalam postingan yang dibagikan oleh akun instagram Infojogjaupdate memperlihatkan seorang perempuan tua berkerudung kuning berjualan buah salak di wilayah Patangpuluhan, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta yang tidak jauh dari jembatan Tamansari.
Tangkap layar di Instagram video seorang ibu dipaksa jualan oleh anaknya kandungnya di Kota Yogyakarta. (Foto: Istimewa)
Dalam keterangan video di dalam postingan tersebut, simbah dipaksa berjualan oleh anaknya sendiri. Sementara anaknya menunggu di motor roda tiga berplat nomor polisi AB 2085 TQ di wilayah setempat.
“Simbah dipaksa suruh jualan sama anaknya, tidak dikasih makan dan minum sama anaknya. Dan tanpa dosa anaknya minggu di motor Tossa. Kebetulan saya dapat video plat nomor Tossa dan video anaknya. Akan saya plat setelah ini. Tolong batul viral kan supaya anaknya ditindak," begitu narasi dalam video yang diunggah.
Di video berikutnya, pengunggah memperlihatakan momen simbah diangkut oleh anaknya menggunakan motor hitam jenis Tossa itu. Selain anak laki-laki, juga terlihat satu perempuan lain dan satu anak kecil di dalam motor tersebut. Warganet yang melihat postingan tersebut langsung menghujani hujatan pedas kepada anak simbah.
Kapolsek Wirobrajan Komisaris Endang Sri Widiyanti mengatakan pihaknya sudah melakukan penelusuran terhadap video yang sedang viral itu. "Simbah tersebut diketahui inisial S dan anaknya P. Mereka warga Banjar Sari, Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman,” katanya saat ditemui wartawan di Mapolsek Wirobrajan, Senin, 20 Juli 2020.
Kata Kompol Endang pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan polsek Gamping, Sleman. Simbah dan anaknya diduga berjualan dengan cara berkeliling. Namun Endang menyayangkan perbuatan anaknya yang masih muda dan sehat. "Sudah koordinasi dengan Polsek Gamping. Bila menemukan lagi untuk membina anaknya agar tidak menggunakan (memperkerjakan) orang tuanya, harusnya istirahat,” ujarnya. []
