Kudus - Taufik Handi, 17 tahun, warga Dukuh Badong, RT 4 RW 2, Desa Tenggeles, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia tenggelam di Sungai Piji, Desa Kesambi, Mejobo. Kepada polisi, rekan korban menceritakan awal mula mencari ikan hingga detik-detik Taufik tenggelam.
Kepala Polsek Mejobo Inspektur Polisi Satu Cipto mengatakan pihaknya telah mengambil keterangan sejumlah saksi atas peristiwa nahas yang menimpa Taufik Handi. Salah satunya adalah rekan korban bernama Pandu.
Menurut Cipto, bermula dari korban dan temannya main ke salah satu rekan mereka di Desa kesambi untuk ngopi, Senin malam, 7 Desember 2020, sekira pukul 23.30 WIB. Sambil ngobrol dan bercanda, mereka berencana mencari ikan di Sungai Piji tak jauh dari lokasi mereka kumpul.
"Lalu sekitar pukul 00.30 WIB, mereka pergi ke Jembatan 7 untuk mencari ikan menggunakan serok," jelas Cipto saat ditemui awak media di lokasi kejadian tenggelamnya korban, Selasa sore, 8 Desember 2020.
Cukup lama mencari namun korban dan lima rekannya tak kunjung mendapat ikan. Kemudian mereka memiliki inisiatif bermain hompimpa, dengan kesepakatan siapa yang kalah harus menceburkan diri ke dalam Sungai Piji.
Padahal saat itu, kondisi arus sungai lagi deras usai hujan lebat mengguyur Kabupaten Kudus. Sekitar pukul 01.00 WIB permainan hompimpa dimulai. Saat itu, ada satu rekan Taufik yang mengawali menceburkan diri ke sungai. Tak berapa lama rekan Taufik itu naik ke tanggul.
Usai melompat ke sungai, jarak delapan meter dari jembatan, korban yang terseret arus meminta tolong pada rekannya.
Selanjutnya, giliran Taufik yang menceburkan diri setelah kalah hompimpa. Dengan menggunakan celana pendek dan tanpa kaos, remaja itu menceburkan diri ke dalam sungai.
"Usai melompat ke sungai, jarak delapan meter dari jembatan, korban yang terseret arus meminta tolong pada rekannya. Teman korban langsung terjun ke sungai untuk menolong," katanya.
Upaya pertolongan nyaris berhasil. Sempat menggapai kaki temannya, pegangan korban terlepas. Taufik menghilang terseret arus sungai. Rekan-rekan korban panik dan berupaya mengikuti arah korban terbawa arus sungai. Bahkan mereka sempat bergelantungan di Jembatan 9 untuk mencari korban. Namun tak juga ditemukan jejaknya.
Sekitar pukul 02.00 WIB, teman-teman korban melapor ke pihak perangkat desa dan diteruskan ke Unit Garuda 112 serta Polsek Mejobo. Puluhan relawanpun diterjunkan untuk mencari keberadaan korban.
"Pukul 14.00 WIB jasad korban akhirnya ditemukan di sekitar Jembatan 9. Jasad korban ditemukan di dasar sungai dengan kedalaman sekitar dua meter," ujar Cipto
Usai evakuasi dan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Mejobo, jasad korban di antar ke rumah duka di Desa Tenggeles untuk dimakamkan.
Baca juga:
- Gundulnya Hutan Logung Kudus, Hartopo: Jangan Ego Sektoral
- Kawasan Muria Kudus Didorong Jadi Wisata Terintegrasi
- Desa Sekitar Menara Kudus Siapkan Wisata Yerusalem Van Java
Terpisah, Kepala Desa Kesambi Masri mengaku semalam sekitar pukul 01.00 WIB sempat memergoki rombongan korban di kawasan RT 4 RW 2. Mereka diketahui berjalan dari arah utara ke selatan. Saat itu Masri tengah patroli siaga bencana bersama Satpol PP Kudus.
"Waktu saya tanya, mau kemana? Mereka bilang mau mencari ikan. Mereka sempat saya tegur untuk pulang. Dan malam itu saya melihat mereka berjalan menuju Jembatan 7 Kesambi," ungkap dia.
Tak lama, Masri dibuat kaget ketika mendapat kabar ada orang tenggelam karena terseret arus di Sungai Piji. Buru-buru ia menuju ke lokasi dan bersama warga serta petugas SAR melakukan pencarian.
Menyikapi adanya kejadian ini, Masri mengimbau kepada warganya untuk tidak bermain di Sungai Piji. Terlebih, akhir-akhir ini curah hujan di Kudus cukup tinggi yang bisa membuat arus air di sungai mengalir deras. []