Kudus - Ratusan anggota TNI, Polri dan relawan bergotong royong membersihkan sampah di Sungai Piji, Kamis, 5 November 2020. Disayangkan, perhatian warga sekitar pada kegiatan pencegahan banjir tersebut kurang.
Dari pengamatan Tagar di Jembatan 1 Kesambi, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB, terlihat ratusan anggota TNI, Polri dan relawan terjun membersihkan sungai.
Proses pembersihan sampah di Sungai Piji nampak tak mudah. Sampah yang didominasi patahan kayu, bambu dan sampah domestik rumah tangga itu menumpuk dan menyumbat aliran air di Jembatan 1 Kesambi.
Hal ini membuat mereka harus terjun ke badan sungai untuk mengambil sampah-sampah itu secara manual. Tak hanya mengandalkan tenaga manual, pembersihan sampah juga dibantu satu unit ekskavator dan empat dump truk.
Percuma kalau kami datang bawa pasukan banyak dari luar, kalau masyarakat di sini justru kurang antusias. Ya percuma
Komandam Kodim 0722 Kudus Letnan Kolonel Kavaleri Indarto mengatakan hari pertama pembersihan difokuskan pada titik-titik rawan air meluar, seperti area sekitar jembatan.
"Baru dua kali hujan, sampahnya sudah menumpuk banyak. Ini (sampah di bawah jembatan) kami bersihkan dulu, setelah itu baru menyisir ke bantaran sungai," ujarnya pada sejumlah awak media.
Lebih lanjut, Indarto menyebut jembatan yang masih menggunakan betoon penyangga membuat sampah dengan mudah menumpuk dan menyumbat laju air. Tumpukan sampah yang menggunung jika tidak dibersihkan berpotensi menjadikan air meluap atau tanggul di sekitarnya jebol.
"Sampahnya kalau tidak segera dibersihkan, ini nanti kalau ada hujan dan peningkatan debit sungai, bisa berbahaya. Tanggul-tanggul di sekitarnya bisa jebol seperti kejadian tahun-tahun sebelumnya," jelas dia.
Indarto tak menampik dalam kegiatan itu partisipasi masyarakat dalam kegiatan bersih-bersih sungai kali ini sangat kurang. Indarto menegaskan pihaknya akan mengimbau masyarakat Kesambi untuk lebih aktif dalam melakukan pencegahan banjir.
"Percuma kalau kami datang bawa pasukan banyak dari luar, kalau masyarakat di sini justru kurang antusias. Ya percuma," ucapnya.
Baca juga: Grumbul Nusapule, Dusun Terisolasi Banjir di Banyumas
Hal senada juga dituturkan oleh Ketua DPRD Kudus Masan. Masan mengatakan pencegahan banjir dengan membersihan sungai dari tumpukan sampah merupakan kebutuhan semua masyarakat.
"Pemerintah desa harus menyadarkan warga untuk tidak membuang sampah di sungai. Karena kalau terjadi banjir yang rugi kita sendiri," sebutnya.
Baca lainnya:
- Kronologi Tiga Mobil Offroad di Kudus Terseret Arus Sungai
- Basarnas Evakuasi Puluhan Anak dan Ibu di Banjir Cilacap
Terkait sampah di Sungai Piji yang seolah menjadi permasalahan tahunan yang selalu menghantui kala musim penghujan datang. Masan mengatakan solusi terbaik adalah dengan memasang saringan sampah.
"Pemasangan saringan dilakukan di desa-desa bagian atas. Karena sampah-sampah yang ada berasal dari sana. Jika ini dibuat, saya yakin pemerintah desa akan kerja keras menyadarkan warganya. Jangan sampai menunggu ada bencana," tegas dia.
Masan sendiri menyatakan DPRD siap memfasilitasi anggaran jika Pemerintah Kabupaten Kudus mau merealisasikan hal tersebut.
"Masalahnya ini boleh atau tidak. Itu perlu dibicarakan dulu dengan BBWS. Kalau tidak boleh lalu solusinya bagimana?" pungkas dia. []