Jakarta - Kerusuhan terjadi di Manokwari, Sorong, dan sejumlah titik di Papua setelah peristiwa yang menimpa beberapa mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur (Jatim) pada 16 Agustus 2019.
Sejumlah fasilitas seperti gedung DPRD, bandara, dan jalan protokol dirusak dan ditutup oleh warga yang marah dengan peristiwa yang dihadapi mahasiswa Papua di Jatim.
Kerusuhan itu juga menjadi sorotan beberapa media luar negeri. Berikut ini beberapa media yang meliput kerusuhan tersebut.
1. The Guardian
The Guardian ikut menyorot kerusuhan yang terjadi di Papua. Media asal London, Inggris tersebut menyebutkan kericuhan di Papua dilakukan oleh kelompok separatis yang memanfaatkan penangkapan sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya.
Guardian mengatakan peristiwa di Surabaya timbul karena 43 mahasiswa Papua di Surabaya mematahkan tiang bendera Republik Indonesia saat perayaan HUT ke-74 Republik Indonesia pada Jumat, 16 Agustus 2019.
2. India Today
Media asal India, India Today juga memberitakan kerusuhan yang melibatkan masyarakat dan polisi di Papua. India Today melaporkan sejumlah fasilitas publik yang dirusak masyarakat seperti Gedung DPRD Manokwari dan membakar ban di jalan.
India Today juga menyoroti pendapat masyarakat lokal yang menganggap aparat hukum sering melakukan tindakan melanggar hak asasi masyarakat setempat.
Selain itu, India Today juga memberitakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansa sudah memberikan permohonan maaf secara resmi melalui saluran televisi nasional.
3. New Strait Times
Berita mengenai kericuhan di Papua juga diberitakan media asal 'Negeri Jiran' Malaysia, New Strait Times (NST). Media daring berbahasa Inggris tersebut menyoroti kerusuhan massa di Manokwari, Papua Barat.
Lewat laman websitenya, nst.com.my, juga menyoroti sejumlah kasus yang melibatkan kelompok separatis di Papua Barat. Salah satu kasus yang mereka sorot adalah pembunuhan sejumlah karyawan kontraktor oleh kelompok kriminal bersenjata Papua Barat di proyek pembangunan infrastruktur nasional pada tahun 2018.
Pembunuhan 31 pekerja Istaka Karya tersebut terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Baca juga:
- Kominfo Perlambat Internet Setelah Kerusuhan Papua
- Rusuh di Papua, Ngabalin: Jangan Sebar Konten Provokasi