Kenduri E-UKM, Pelaku Usaha Pontianak Sambut Baik

Kenduri E-UKM disambut baik oleh pelaku usaha Pontianak sebagai upaya meningkatkan kemampuan terkait kemajuan teknologi yang berkembang cepat di dunia bisnis.
KENDURI E-UKM 2017: Selesai menggelar Kenduri E-UKM di Pontianak, selanjutnya Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) akan menggelar Kenduri e-UKM di Kota Balikpapan pada 9 November 2017. Balikpapan menjadi kota kedelapan yang menjadi tuan rumah Kenduri E-UKM. Kota sebelumnya adalah Yogyakarta, Makassar, Bandung, Surabaya, dan Medan. Setelah Balikpapan akan ada tiga kota lain yang akan jadi tuan rumah Kenduri E-UKM yaitu, Semarang, Solo, dan Denpasar. (Foto: Ist)

Pontianak, (Tagar 7/11/2017) – Mencermati perubahan yang terjadi begitu cepat terkait kemajuan teknologi di dunia bisnis, Asosiasi E Commerce lndonesia (idEA) menggelar "Kenduri" atau semacam pelatihan kepada para pelaku UMKM di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.

"Tercatat sebanyak 200 peserta mengikuti 'kenduri' hari ini dengan latar belakang 10 persen belum punya usaha, dan 85 persen peserta di antaranya sudah punya usaha, dengan berjualan online," kata Ketua Umum Asosiasi E Commerce lndonesia (idEA) Aulia Marinto di Pontianak, Selasa (7/11).

Ia menjelaskan, perubahan yang terjadi dengan cepat dari kemajuan teknologi di dunia bisnis menjadi latar belakang perlunya kolaborasi berkelanjutan antara stakeholder (idEA, pelaku-UMKM, pemerintah pusat dan daerah, media), salah satunya melalui workshop yang mengajak para pelaku UMKM untuk bertransformasi ke are digital, agar pelaku bisa beradaptasi dan bersinergi dengan para pelaku ekonomi digital di Indonesia.

Transformasi Digital telah menghasilkan "kedaruratan" bagi setiap brand dan pemilik usaha. Kedaruratan, maksudnya yang dimaksud yakni, ketidaksiapan brand dan pemilik usaha terhadap perubahan digital dan teknologi yang begitu cepat dan dinamis dan lainnya.

Menurut dia, transformasi digital untuk UMKM haruslah bersinergi dengan para pemangku kepentingan di daerah dan stakeholder.

Prioritas transformasi digital Indonesia, di antaranya infrastruktur data base UKM; pemetaan data komprehensif untuk mengembangkan program pemberdayaan UKM yang terstruktur dan terarah; kemudian infrastruktur edukasi jangka pendek bagi ahli informal; dan jangka panjang bagi ahli formal.

Selain itu, juga prioritas pada infrastruktur daya saing, mendapatkan akses terhadap manajemen modem, keberpihakan kebijakan pemerintah atas keadilan dan manfaat masyarakat Indonesia, yang membangun perusahaan digital rintisan, serta UKM online.

"Kenduri E-UKM yang kami gelar mendapatkan sambutan dan dukungan baik Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Pontianak, Komunitas UKM Pontianak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindusirlan Perdagangan dan Koperasi Kota Pontianak, Haryadi menyambut baik digelarnya program Kenduri E-UKM di Pontianak.

Ia berharap, program tersebut bisa menjadi sebuah forum di mana pelaku usaha yang sudah turun menurun berjalan bisa ambil bagian dari perkembangan zaman dan teknologi bersama dengan usahawan yang sudah melek digital, sehingga semua akan berkontribusi bagi kemajuan Pontianak.

"Kami berharap dengan Kenduri E-UKM juga dapat meningkatkan kompetensi para pelaku UMKM di Pontianak," ucapnya. (ant/yps)

Berita terkait