Kendala Pencarian Korban Longsor Sumedang

Dalam longsor susulan yang terjadi beberapa jam setelah longsor pertama, sejumlah warga serta petugas di lapangan juga turut menjadi korban jiwa.
Lokasi longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. (Foto: Tagar/Humas Polda Jabar)

Sumedang - Selain cuaca buruk, pencarian korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat oleh petugas gabungan terkendala minimnya alat berat. Hal ini disampaikan Komandan Satuan Brimob Polda Jawa Barat Kombes Pol Yuri Karsono di Sumedang, Minggu, 10 Januari 2021.

Yuri mengatakan petugas gabungan dari Sat Brimob Polda Jabar, TNI, BNPB serta Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi sejumlah korban yang tertimbun material longsor. Namun, masih ada korban yang belum ditemukan.

"Kebutuhan mendesak saat ini yakni alat berat untuk memindahkan material longsoran. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tanah longsor," kata Yuri.

Sementara itu ada 25 orang yang dilaporkan selamat dalam peristiwa tersebut. Rinciannya 21 orang berhasil menyelamatkan diri, dan tiga orang lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Dilansir dari Antara, Kantor SAR Bandung mencatat masih ada 27 orang yang dinyatakan hilang dalam bencana tanah longsor tersebut

"Dalam pencarian total 27 orang, dengan rincian enam orang (hilang) sesuai data awal dan penambahan 21 orang (hilang) sesuai dengan laporan masyarakat ke posko," kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah dalam keterangannya di Bandung.

Longsor SumedangPencarian korban longsor di  Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, terkendala minimnya alat berat. (Foto: Tagar/Humas Polda Jabar)

Menurut Deden, data itu akan terus berubah seiring perkembangan pencarian dan penanganan medis di kawasan longsor tersebut.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau kerabatnya agar melaporkan ke Posko SAR gabungan yang berada di SMAN 1 Cimanggung.

Pencarian korban yang dilakukan pada Minggu, 10 Januari 2021 dihentikan sementara karena kondis cuaca yang tidak memungkinkan, 13 orang sudah ditemukan dalam keadaan tewas akibat tertimbun longsor.

Longsor di lahan permukiman miring itu terjadi sebanyak dua kali. Dalam longsor susulan yang terjadi beberapa jam setelah longsor pertama, sejumlah warga serta petugas di lapangan juga turut menjadi korban jiwa.

Baca juga: Kemensos Bantu dan Evakuasi Korban Longsor di Sumedang
Baca juga: Doni Monardo Kunjungi Lokasi Bencana Longsor di Sumedang

Sementara itu ada 25 orang yang dilaporkan selamat dalam peristiwa tersebut. Rinciannya 21 orang berhasil menyelamatkan diri, dan tiga orang lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Deden mengatakan, proses pencarian terhadap puluhan orang yang dinyatakan hilang itu bakal dilakukan kembali pada Senin pagi, 11 Januari 2021. []

Berita terkait
Jalan di Ternadi Kudus Longsor Tergerus Air Sungai Kaliyitno
Jalan desa di Ternadi, Kudus, tak jauh dari Bendungan Janti, longsor. Talud penahan tergerus derasnya air Sungai Kaliyitno.
Kisah Pilu Tewasnya Kakek Penggarap Sawah Tertimbun Longsor
Sempat dikabarkan menghilang beberapa hari, seorang kakek di Kabupaten Sukabumi ditemukan tewas tertimbun longsoran tebing di area pesawahan.
BPBD Yogyakarta Temukan Banyak Longsoran Baru Merapi
Dari pantauan udara dengan helikopter, TRC BPBD DIY menyebutkan banyak material longsoran baru yang kemungkinan masuk ke Sungai Boyong dan Krasak.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja