Kenapa Ignasius Jonan Tidak Jadi Dirut Garuda

Penetapan Irfan Setiaputra sebagai Dirut Garuda Indonesia mengakhiri isu dan spekulasi Ignasius Jonan bakal menjadi pemimpin di BUMN tersebut
Ignatius Jonan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (Foto: Tagar/Romy)

Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia yang digelar di Garuda City Center, Cengkareng pada Rabu, 22 Januari 2020 memutuskan pengangkatan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama perseroan.

Penetapan tersebut sekaligus mengakhiri spekulasi yang menyebutkan bahwa mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan bakal menjadi orang nomor satu di perusahaan penerbangan nasional itu.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan keputusan pemerintah untuk tidak memilih pria kelahiran Singapura 56 tahun lalu itu sebagai Dirut Garuda sebenarnya sudah bisa diprediksi. Pasalnya, Ignasius Jonan dinilai akan mengalami degradasi level profesionalitas apabila menerima tawaran tersebut.

"Tidak akan mau dia. Lagi pula saya larang, buat apa sebelumnya jadi menteri lalu sekarang jadi dirut," tutur orang dekat Jonan itu kepada Tagar di Jakarta, Kamis malam, 23 Januari 2020.

Asumsi tersebut bertambah kuat lantaran Agus mengenal secara personal figur birokrat yang juga tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan itu.

"Pak Jonan tidak akan mau jika garis struktural tidak langsung di bawah Presiden. Dia mau kerja jika langsung bertanggung jawab kepada Presiden," katanya.

Untuk itu, Agus menyarankan kepada koleganya itu untuk menikmati waktu luang yang selama ini sulit didapatkan. Apalagi, jika menengok kinerja Jonan yang selama ini tetap terjaga dan tergolong cukup baik.

"Sudah bagus dia track record-nya. Ini juga menyangkut wibawa dia. Mending jadi insan biasa saja jika Presiden memang tidak menugaskan," ucapnya.

Dirut Garuda Irfan SetiaputraRapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) memutuskan Chief Executive Officer (CEO) Sigfox Indonesia, Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama (dirut) Garuda. (Foto: Nuranisa Hamdan).

Seperti yang diketahui, pemegang saham Garuda Indonesia memberikan restu perombakan struktur direksi perseroan menyusul skandal motor gede yang melibatkan dirut terdahulu I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara.

Baca juga: Yenny Wahid di Garuda, Pemerintah Balas Budi ke NU?

Tidak hanya posisi puncak Board of Director, sejumlah jabatan strategis lainnya juga diperbaharui guna membenahi perusahaan dengan kode saham GIAA itu.

Berikut adalah susunan lengkap Direksi Garuda Indonesia terbaru.

  1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra
  2. Wakil Direktur Utama: Dony Oskaria
  3. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Fuad Rizal
  4. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
  5. Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana
  6. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
  7. Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT: Ade R. Susardi
  8. Direktur Niaga dan Kargo: M. Rizal Pahlevi
Berita terkait
Irfan Setiaputra Siap Patuhi Pesan Erick di Garuda
Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra menuturkan akan menjalankan pesan dari Menteri BUMN Erick Thohir di maskapain pelat merah tersebut.
Erick Thohir Beberkan Alasan Yenny Wahid di Garuda
Menteri BUMN Erick Thohir membantah penunjukan Yenny Wahid sebagai Komisaris Independen Garuda upaya bagi-bagi jabatan Presiden Jokowi.
Ignasius Jonan Lekas Tatap Kerugian Garuda Indonesia
Eks Menteri ESDM Ignasius Jonan didorong segera menatap kerugian Garuda Indonesia bila duduk menjadi bos maskapai BUMN tersebut.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"