Kenapa Anies Belum Tuntaskan Normalisasi Ciliwung?

Basuki Hadimuljono kecewa terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena baru menormalisasi Sungai Ciliwung 16 kilometer.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (kiri), saat peresmian Tol Parigi pada Jumat, 6 Desember 2019. (Foto: Tagar/Nurul Yaqin)

Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kecewa terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena tidak menuntaskan normalisasi Sungai Ciliwung untuk mengantisipasi banjir. "Mohon maaf bapak gubernur, selama penyusuran kali Ciliwung, ternyata dari 33 kilometer itu yang sudah dinormalisasi baru 16 kilometer," katanya ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Januari 2020.

Sebelumnya, Basuki beserta Anies dan Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana Doni Monardo meninjau titik banjir di Jakarta dan sekitarnya melalui udara menggunakan helikopter pada Rabu, 1 Januari 2020 siang. Dari pantauan udara itu, setidaknya terdapat 130 titik banjir yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Diketahui, daerah yang peling parah terdampak banjir adalah sekitar Sungai Ciliwung, Kali Krukut, Kali Sunter, dan Kali Grogol.

Menurut Basuki, sekitar sepanjang sungai Ciliwung yang telah dinormalisasi sudah tidak lagi tergenang banjir. Tetapi yang belum dinormalisasi terlihat air meluap dan membanjiri wilayah sekitar. "Di 16 kilometer itu, kita lihat Insya Allah aman dari luapan, tapi yang belum dinormalisasi tergenang," katanya.

Anies BaswedanTokoh masyarakat RT/RW 10/04 kelurahan Bangka, Mampang Prapat curhat Kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu 1 Januari 2020. (ANTARA/ Livia Kristianti).

Basuki akan segera mengambil tindakan dengan melakukan koordinasi dengan kementerian terkait dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan begitu, ke depan banjir semakin bisa dikendalikan lebih baik.

"Nah, ini kita harus diskusikan dengan Gubernur untuk membuat program itu (percepatan normalisasi). Termasuk di Kali Pesanggarahan, sodetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur, beliau mengambil langkah-langkah untuk pembebasan lahannya karena dari total 1,2 kilometer, 600 meter di antaranya sudah kita kerjakan," ucap Basuki.

Izin Pembebasan Lahan

Lebih lanjut, kata Basuki, masalah yang paling penting dari normalisasi adalah soal izin pembebasan lahan. Maka dari itu masyarakat harus diajak bicara untuk kepentingan yang lebih besar. "Kami menunggu sekarang kesepakatan dengan masyarakat. Alhamdulillah menurut beliau (Anies Baswedan) masyarakat sudah diskusi dan Insya Allah masyarakat bisa menerima itu, mudah-mudahan bisa kita tangani," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo mengatakan ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten. Titik banjir yang paling banyak berada di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 97 titik. Sementara di wilayah DKI Jakarta 63 titik dan Banten 9 titik.

Di Banten sendiri, 9 titik itu berada di sejumlah wilayah, yakni Kota Tangerang ada 3 titik dan Tangerang selatan ada 6 titik. Sedangkan, DKI Jakarta terdapat 63 titik yang semuanya tersebar di Jakarta Barat 7 titik, Jakarta Pusat 2 titik, Jakarta Selatan 39 titik, Jakarta Timur 13 titik, dan Jakarta Utara 2 titik.

Sementara di Jawa Barat memiliki 97 titik banjir dengan rincian Kota Bekasi 32 titik, Kota Bekasi 53 titik dan Kabupaten Bogor 12 titik. Jika dijumlah wilayah dengan titik paling banyak terdampak banjir merupakan Kota Bekasi (53), Jakarta Selatan (39), Kabupaten Bekasi (32), dan Jakarta Timur (13). []

Baca Juga:

Berita terkait
169 Titik di Jabodetabek dan Banten Terendam Banjir
BNPB sebut ada 169 titik banjir yang tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten.
Anies Baswedan: Banjir Jakarta dari Wilayah Selatan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pengendalian banjir di ibu kota harus dimulai dari wilayah selatan.
Dikepung Banjir, SPBU di Jakarta Barat Kebakaran
Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell yang berada di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, dilaporkan terbakar. Padahal kondisinya banjir.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.