Kenali Porsi Alokasi Investasi Sesuai dengan Profil Risiko

Hal ini karena dengan berinvestasi, kamu mampu menghasilkan uang yang nantinya dapat kamu gunakan untuk kebutuhanmu.
Ilustrasi porsi investasi (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Berinvestasi rupanya menjadi salah satu kegiatan yang banyak digandrungi masyarakat. Hal ini karena dengan berinvestasi, kamu mampu menghasilkan uang yang nantinya dapat kamu gunakan untuk kebutuhanmu.

Namun tentunya, sebelum berinvestasi haruslah memiliki tujuan tertentu. Karena tanpa adanya tujuan, kamu akan bingung kapan harus mulai dan berhenti. Serta kamu akan bingung dana tersebut akan kamu alokasikan untuk apa.

Satu lagi yang tidak kalah penting sebelum memilih investasi adalah mengetahui profil risiko. Hal ini agar kamu bisa mengetahui kamu jenis investor yang mana dalam profil risiko. Setelahnya, barulah kamu bisa menentukan berapa porsi alokasi investasi yang tepat.

Berikut ini adalah porsi alokasi berdasarkan profil risiko.


1. Tipe Konservatif

Dalam tipe konservatif ini terbagi menjadi dua bagian, yakni konservatif dan sangat konservatif. Untuk tipe konservatif, mereka akan cenderung melakukan pencairan dana bila investasi terjadi penurunan atau cut loss.

Porsi investasi untuk profil jenis ini biasanya Kas/Deposito sebesar 30%, Pasar Uang sebesar 35%, Pendapatan Tetap sebesar 35% dengan jangka Investasi 1-3 Tahun.

Sementara tipe sangat konservatif, biasanya tidak bisa menoleransi risiko kehilangan nilai pokok investasi. Tipe ini umumnya melakukan alokasi aset pada Kas/Deposito sebesar 65%, Pasar Uang sebesar 35% dan untuk jangka waktu investasinya adalah kurang dari setahun.


2. Tipe Moderat

Tipe moderat ingin mendapat keuntungan secara periodik dan pertumbuhan modal dalam jangka menengah hingga panjang. Pada tipe ini juga cenderung tidak mencarikan investasi apabila terjadi penurunan nilai, melainkan lebih ke arah mengawasi investasinya.

Biasanya alokasi untuk tipe ini adalah Kas/Deposito sebesar 10%, Pasar Uang sebesar 25%, Pendapatan Tetap sebesar 35%, Saham sebesar 30% dengan jangka Investasi 3-4 Tahun.


3. Tipe Agresif

Pada tipe agresif biasanya rela mengambil risiko lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi pula dalam jangka panjang. Tipe ini juga cenderung tidak mencairkan investasinya meskipun terjadi penurunan atas nilai investasi.

Porsi alokasi aset profil agresif adalah Kas/Deposito sebesar 10%, Pasar Uang sebesar 10%, Pendapatan Tetap sebesar 20%, Saham sebesar 60% dengan jangka Investasi lebih dari empat tahun.

Itulah tadi porsi alokasi investasi berdasarkan dengan 3 profil risiko. Pastikan sebelum memilih investasi, kamu mengetahui terlebih dahulu dirimu tipe yang mana. Setelahnya kamu bisa memilih investasinya dan mengalokasikan berapa asetmu untuk diinvestasikan.[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
5 Risiko Bisnis Tas yang Belum Banyak Diketahui
Tas juga termasuk komoditi barang yang tidak bisa busuk dan juga tidak termakan zaman.
Mengenal Berbagai Risiko Investasi
Berbicara mengenai investasi, maka harus juga diperhatikan risiko yang menyertainya
Simak Nih, Apa Aja Kelebihan dan Risiko Pinjol
Saat ini fintech pinjaman online sudah semakin banyak. Sayangnya, di balik semua itu gak semuanya terpercaya dan memiliki kredibilitas tinggi.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi