Kenali Penyebab Sakit Telinga pada Anak, PAFI Berikan Solusi Pengobatan

Berbicara tentang gangguan kesehatan pada anak, salah satunya yang mungkin dialami adalah sakit telinga.
Kenali Penyebab Sakit Telinga pada Anak, PAFI Berikan Solusi Pengobatan. (Foto: Tagar/Dok Sorapop dari Freepik)

TAGAR.id, Jakarta - Berbicara tentang gangguan kesehatan pada anak, salah satunya yang mungkin dialami adalah sakit telinga. Sakit pada bagian telinga dapat dialami oleh segala usia, termasuk anak-anak. Telinga pada anak akan terasa nyeri, yang biasanya menyebabkan rasa tidak nyaman dan seringkali menyebabkan mereka rewel dan menangis. 

Hal ini cukup mengganggu aktivitas sehari-hari anak, sehingga membutuhkan pengobatan segera. Prevalensi sakit telinga pada anak, terutama infeksi telinga tengah (otitis media), cukup tinggi. Beberapa penelitian dari PAFI menunjukkan angka prevalensi antara 2,2% hingga 31,25%.

PAFI dengan alamat website https://pafi.co.id adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia menjadi wadah bersatu bagi para ahli farmasi untuk melakukan kolaborasi, bertukar pengalaman, serta mendukung pengembangan profesionalisme dan etika profesi.

Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi mengenai penyebab sakit telinga pada anak, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya sakit telinga pada anak?

Secara umum, sakit telinga pada anak adalah kondisi yang umum terjadi dan biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, terutama infeksi pada telinga bagian tengah atau luar. Anak-anak rentan mengalami sakit telinga karena saluran eustachius mereka yang belum berkembang sempurna, sehingga mudah terjadi penumpukan cairan dan infeksi. 

Sistem kekebalan tubuh yang belum optimal juga membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi telinga. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya sakit telinga pada anak yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Adanya infeksi telinga tengah (otitis media)

Infeksi telinga tengah adalah adalah penyebab paling umum sakit telinga pada anak, terutama bayi dan balita usia 6–24 bulan. Infeksi biasanya terjadi setelah atau bersamaan dengan infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek atau flu. Infeksi virus atau bakteri menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan di belakang gendang telinga, yang menimbulkan nyeri dan demam.

2. Saluran eustachius yang belum matang

Anak-anak memiliki saluran eustachius yang lebih pendek, sempit, dan belum berkembang sempurna sehingga mudah tersumbat dan menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah. Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi dan sakit telinga.

3. Kotoran telinga yang masuk atau terdorong ke dalam

Faktor selanjutnya yang menyebabkan kotoran telinga yang masuk atau terdorong ke dalam dapat menyebabkan infeksi dan sakit telinga pada anak. Penggunaan cotton bud atau benda lain untuk membersihkan telinga juga bisa mendorong kotoran masuk lebih dalam dan menyebabkan iritasi serta nyeri.

4. Adanya perbedaan tekanan udara

Perbedaan tekanan udara atau barotrauma adalah kondisi cedera atau gangguan pada telinga yang terjadi akibat perubahan tekanan udara secara mendadak dan signifikan antara tekanan di dalam telinga dan tekanan di luar telinga. Kondisi ini paling sering dialami saat naik atau turun pesawat terbang, menyelam (scuba diving), naik kendaraan di daerah pegunungan, atau naik lift di gedung tinggi.

5. Kondisi medis lainnya

Faktor terakhir yang dapat menyebabkan sakit telinga pada anak adalah kondisi medis lainnya seperti pecahnya gendang telinga. Cedera akibat benda asing, suara keras, atau trauma kepala dapat menyebabkan gendang telinga pecah, yang menimbulkan nyeri, pusing, gangguan pendengaran, dan keluarnya cairan dari telinga. Hal ini cukup berbahaya, sehingga membutuhkan pertolongan medis segera.

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati sakit telinga pada anak?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai sakit telinga pada anak. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala sakit telinga pada anak serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Obat pereda nyeri dan penurun demam

Sakit telinga pada anak sering disertai dengan nyeri dan demam. Obat pereda nyeri dan penurun demam menjadi pilihan utama untuk mengurangi ketidaknyamanan anak. Salah satu obat yang dapat diresepkan adalah paracetamol. 

Paracetamol bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase di sistem saraf pusat sehingga mengurangi produksi prostaglandin, zat penyebab nyeri dan demam. Apoteker dapat meresepkan dosis obat yang disesuaikan dengan berat badan dan tidak melebihi 60 mg/kg berat badan per hari.

2. Antibiotik

Antibiotik diberikan jika sakit telinga disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama pada kasus otitis media akut yang berat, berulang, atau disertai demam tinggi. Salah satu antibiotik yang biasa diresepkan adalah amoxicillin. 

Amoxicillin adalah antibiotik golongan penisilin yang bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga bakteri mati. Dosis standar yang dapat apoteker resepkan berkisar 20-40 mg/kg berat badan per hari, dibagi menjadi 3 dosis. Anak dengan berat 15 kg bisa mendapatkan 250 mg amoxicillin 3 kali sehari selama 7-10 hari.

3. Obat tetes telinga

Obat tetes telinga digunakan terutama untuk infeksi telinga luar (otitis eksterna) atau sebagai tambahan terapi pada otitis media dengan keluarnya cairan dari telinga (otorea). Obat telinga yang dapat apoteker resepkan seperti erlamycetin tetes telinga. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada saluran telinga luar. Dosis biasanya 2-3 tetes, 3 kali sehari.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala sakit telinga pada anak adalah berikan kompres hangat di sekitar telinga untuk meredakan nyeri, pastikan anak istirahat cukup, dan jaga kebersihan telinga. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker, agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai kebutuhan.

Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafi.co.id melalui smartphone Anda. []

Berita terkait
7 Tanaman Obat yang Sering Dikombinasikan untuk Kesehatan dan Manfaatnya
Tanaman obat yang sering dikombinasikan memiliki banyak khasiat yang dapat mendukung kesehatan tubuh.
7 Tanaman Obat Khas Bali yang Ampuh untuk Detoksifikasi Tubuh
Tanaman obat khas Bali untuk detoks sudah digunakan sejak zaman dahulu oleh masyarakat setempat dan kini semakin populer.
10 Tanaman Obat Untuk Bau Mulut Tak Sedap yang Terbukti Ampuh
Bau mulut tak sedap atau yang dikenal dengan istilah halitosis sering kali menjadi masalah yang mengganggu rasa percaya diri.