Kenali Penyebab Sakit Kepala pada Anak, PAFI Berikan Solusi Pengobatan

Berbicara tentang gangguan kesehatan pada anak, salah satunya yang dapat dialami adalah sakit kepala.
Kenali Penyebab Sakit Kepala pada Anak, PAFI Berikan Solusi Pengobatan. (Foto: Tagar/makistock dari Freepik)

TAGAR.id, Jakarta - Berbicara tentang gangguan kesehatan pada anak, salah satunya yang dapat dialami adalah sakit kepala. Anak-anak juga dapat mengalami berbagai jenis sakit kepala, seperti migrain dan sakit kepala tegang (terkait stres. Sakit kepala pada anak-anak adalah hal yang umum dan biasanya dapat diobati dengan berbagai obat yang tersedia di apotek. Prevalensi sakit kepala pada anak-anak cukup tinggi di Indonesia, berkisar 17% hingga 70%.

PAFI dengan alamat website https://pafikabupatenkerinci.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang farmasi. 

Hal ini dilakukan melalui berbagai program pendidikan, pelatihan, seminar, workshop, dan sertifikasi yang bertujuan untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan anggota agar selalu mengikuti perkembangan ilmu farmasi dan teknologi kesehatan terkini.

Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi mengenai penyebab sakit kepala pada anak, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya sakit kepala pada anak?

Secara umum, sakit kepala pada anak adalah sensasi nyeri atau rasa tidak nyaman yang dirasakan di kepala, yang bisa terjadi di satu sisi atau di seluruh bagian kepala. Rasa sakit ini dapat beragam, mulai dari berdenyut, seperti dibebat, hingga seperti ditusuk-tusuk, dan berlangsung dari beberapa menit hingga berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya sakit kepala pada anak yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Adanya infeksi saluran pernapasan

Infeksi adalah salah satu penyebab paling umum sakit kepala pada anak. Infeksi saluran pernapasan atas seperti flu, pilek, radang tenggorokan, infeksi telinga, dan sinusitis dapat menimbulkan nyeri kepala. Infeksi serius seperti meningitis (peradangan selaput otak akibat bakteri atau virus) juga dapat menyebabkan sakit kepala yang berat dan perlu penanganan segera.

2. Adanya migrain

Migrain dapat mulai muncul sejak usia dini dan memiliki faktor genetik. Sekitar 20% remaja mengalami migrain dengan usia rata-rata mulai 7 tahun untuk anak laki-laki dan 10 tahun untuk anak perempuan. Migrain biasanya ditandai dengan nyeri berdenyut di satu sisi kepala, disertai mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya atau suara.

3. Cedera di kepala

Trauma atau benturan pada kepala, meskipun ringan, dapat menyebabkan sakit kepala. Cedera kepala yang berat atau disertai gejala lain seperti muntah, pusing, atau gangguan kesadaran harus segera mendapat penanganan medis untuk mencegah komplikasi serius.

4. Kurang tidur dan pola tidur tidak teratur

Faktor selanjutnya yang menyebabkan sakit kepala pada anak adalah kurang tidur dan pola tidur tidak teratur. Anak yang kurang tidur atau memiliki jadwal tidur yang tidak teratur lebih rentan mengalami sakit kepala. Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk pemulihan tubuh dan mencegah nyeri kepala.

5. Dehidrasi dan pola makan tidak teratur

Kurangnya asupan cairan (dehidrasi) menyebabkan otak kekurangan oksigen dan memicu pelebaran pembuluh darah, yang dapat menimbulkan sakit kepala. Selain itu, anak yang tidak sarapan atau makan secara teratur juga berisiko mengalami sakit kepala akibat rendahnya energi tubuh. Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, pemanis buatan, atau zat pengawet juga dapat menjadi pemicu.

6. Paparan gadget dan televisi berlebihan

Faktor terakhir yang dapat menyebabkan anak sakit kepala adalah paparan gadget dan televisi berlebihan. Terlalu lama menatap layar gadget, komputer, atau televisi, terutama dengan posisi kepala yang salah, dapat menyebabkan ketegangan otot leher dan kepala sehingga menimbulkan sakit kepala.

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati sakit kepala pada anak?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai sakit kepala pada anak. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala sakit kepala pada anak serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Paracetamol

Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang paling sering digunakan untuk mengatasi sakit kepala pada anak. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi hormon prostaglandin yang memicu rasa sakit dan demam. 

Paracetamol tersedia dalam bentuk sirup, tablet kunyah, dan supositoria, sehingga dapat disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak untuk menelan obat. Contoh produk yang diresepkan oleh apoteker mengandung paracetamol untuk anak seperti panadol anak-anak 1-6 sirup, praxion forte suspensi, itamol sirup, bodrexin demam sirup, naprex sirup.

2. Ibuprofen

Ibuprofen termasuk golongan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang juga efektif meredakan sakit kepala, demam, dan peradangan. Ibuprofen biasanya diberikan setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan, dengan batas maksimal 4 dosis per hari. Obat ini tersedia dalam bentuk sirup untuk anak usia 3 bulan ke atas dan tablet untuk anak yang lebih besar.

3. Sumatriptan

Obat golongan triptan digunakan khusus untuk mengatasi migrain berat pada anak usia minimal 6-12 tahun dan hanya boleh diberikan dengan resep apoteker. Sumatriptan bekerja dengan mempersempit pembuluh darah yang melebar sehingga menghentikan serangan migrain.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala sakit kepala pada anak adalah memperbaiki pola tidur, pola makan, dan pengelolaan stres untuk mencegah sakit kepala berulang pada anak. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker, agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai kebutuhan.

Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafikabupatenkerinci.org melalui smartphone Anda.

Berita terkait
7 Tanaman Obat Khas Bali yang Ampuh untuk Detoksifikasi Tubuh
Tanaman obat khas Bali untuk detoks sudah digunakan sejak zaman dahulu oleh masyarakat setempat dan kini semakin populer.
10 Tanaman Obat Untuk Bau Mulut Tak Sedap yang Terbukti Ampuh
Bau mulut tak sedap atau yang dikenal dengan istilah halitosis sering kali menjadi masalah yang mengganggu rasa percaya diri.
7 Tanaman Obat untuk Mempercepat Tumbuh Rambut yang Terbukti Ampuh Secara Ilmiah
Tanaman obat untuk mempercepat tumbuh rambut telah menjadi solusi alami yang semakin populer belakangan ini.