Kenali Fitur WhatsApp untuk Lindungi Privasi

Masih banyak pengguna belum mengetahui fitur WhatsApp untuk menjaga privasi dan keamanan data digital.
Logo WhatsApp. (Foto: Antara/pixabay/creative commons)

Jakarta - Direktur Kebijakan WhatsApp Asia Pasifik, Clair Deevy, mengatakan masih banyak pengguna belum mengetahui fitur WhatsApp untuk menjaga privasi dan keamanan data digital.

“Pertama, kalo kita mendapatkan pesan dari orang tidak dikenal. WhatsApp akan otomatis memberikan pilihan apakah ingin kita laporkan orang itu atau mau kita block,” ujar Clair dalam peluncuran program “Literasi Privasi dan Keamanan Digital” di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin, 18 November 2019.

Tahun lalu, WhatsApp juga telah meluncurkan fitur forward atau pesan terusan dengan memberikan tanda “forward” pada pesan.

“Kami juga ingin memberikan secara lebih transparan, pesan yang Anda terima itu ditulis memang dari orang yang mengirim atau kah hasil forward atau pesan yang diteruskan,” kata Clair.

Lebih jauh lagi, dia mengatakan untuk membatasi penyebaran berita tidak benar, WhatsApp hanya mengizinkan sebuah pesan bisa diteruskan maksimal ke lima orang atau grup.

Dari inisiatif tersebut, data WhatsApp menunjukkan telah terjadi 25 persen penurunan pesan yang diteruskan ke grup Whatsapp.

“Yang kami yakini adalah dengan memberi pembatasan seperti itu, kami bisa membantu menanggulangi ketika ada penyebaran informasi yang keliru atau yang salah,” ujar Clair.

Pekan lalu, WhatsApp bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan fitur baru untuk menghadirkan perlindungan privasi yang lebih baik kepada para pengguna.

Fitur, yang dapat ditemui di pengaturan WhatsApp, tersebut memungkinkan pengguna untuk memilih siapa saja dalam kontak yang punya akses untuk menambahkannya ke dalam grup.

“Memang betul aplikasi WhatsApp kita ingin berbagi sebanyak mungkin, tapi kami juga di WhatsApp memperhatikan keamanan dan keselamatan data sehingga kita tahu betul dijaga di lingkaran teman, saudara dan keluarga kita,” kata Clair.

Selain itu, WhatsApp juga memiliki program edukasi masyarakat sehingga aplikasi pesan instan itu dapat digunakan untuk tujuan yang baik, tujuan yang positif, bukan menyebar hoaks.

“Kami juga secara proaktif menyisir akun-akun yang mungkin fake dan juga meluncurkan program-program seperti ini untuk menjaga keamanan pengguna,” ujar Clair.

Clair mengatakan pengguna WhatsApp di Indonesia jumlahnya terbesar di dunia. WhatsApp juga menjadi aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan di Indonesia. 

Pengguna internet di Indonesia ada 171 juta, yang mana 83 persen dari angka itu adalah pengguna WhatsApp.

WhatsApp turut terlibat dalam program “Literasi Privasi dan Keamanan Digital” yang diluncurkan hari ini, Senin, 18 November 2019, bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama ICT Watch, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). []

Berita terkait
Pembaruan WhatsApp Bikin Baterai Ponsel Boros
Ada seorang pengguna smartphone yang mengeluhkan baterai ponselnya boros setelah melakukan pembaruan (update) WhatsApp (WA).
Fitur Keamanan Finger Print untuk Mengunci WhatsApp
WhatsApp (WA) tengah memberikan peningkatan fitur pada sektor keamanan karena semakin meningkatnya pengguna WA.
Opsi Tambahan Kontrol Privasi WhatsApp di Android
WhatsApp menambahkan pilihan dalam pengaturan privasi untuk grup pada Android yang memberikan lebih banyak kontrol atas pesan yang mereka terima.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.